Tanggapan Taman Nasional Komodo Pada Pemberitaan Media Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanggapan Taman Nasional Komodo Pada Pemberitaan Media Inggris

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 23 Apr 2018 14:10 WIB
Bawah laut Pulau Komodo (Wayan Pai/d'Traveler)
Jakarta - Media asal Inggris, The Guardian memberitakan bawah laut Pulau Komodo pelan-pelan rusak. Ini tanggapan dari pihak Taman Nasional Komodo.

Pekan lalu The Guardian menerbitkan tulisan 'Destroying the world's natural heritage: 'Komodo is reaching a tipping point'. Berisikan, bawah laut Pulau Komodo di Taman Nasional Pulau Komodo, NTT pelan-pelan hancur.

Hal itu diakibatkan oleh penangkapan ilegal dan tidak adanya pariwisata berkelanjutan. Itu menurut pengakuan dari salah satu operator selam, Ed Statham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu penangkapan ilegal, penambatan di tempat selam dan mengincar ikan hiu. Itu terjadi dalam skala besar. Jika terus seperti ini, Pulau Komodo akan mencapai titik kritis dalam beberapa tahun ke depan," katanya.

Screenshot The GuardianScreenshot The Guardian Foto: (d'Traveler)


Menanggapi hal itu, detikTravel mewawancarai Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan. Menurutnya, dirinya sudah membaca berita dari The Guardian tersebut.

"Sayangnya tidak ditulis di mana lokasi bawah lautnya yang rusak. Tentu kalau ada informasi lokasinya, bisa kita cek dan sebagainya," ujar Budhy lewat sambungan telepon, Senin (23/4/2018).

BACA JUGA: Media Inggris Soroti Negatif Dunia Bawah Laut Pulau Komodo

Memang, dalam pemberitaan The Guardian tidak disebutkan di mana lokasi bawah laut Pulau Komodo yang rusak tersebut. Asal tahu saja, terdapat 40 lebih titik selam di sekitar Taman Nasional Komodo.

"10 Tahun lalu memang masyarakat di sini belum mengerti konservasi, tapi itu 10 tahun lalu. Selama ini sebenarnya Pulau Komodo terjaga dengan baik," kata Budhy.

Apalagi, menurutnya pihak Taman Nasional Komodo juga menjaga dengan baik dunia bawah laut di sekitarnya. Caranya melalui sosialisasi kepada nelayan sampai sedang melakukan aturan zonasi di titik-titik selam.

"Seiring perkembangan pariwisata yang pesat di Pulau Komodo, instrumen regulasi sedang dibenahi dan kami sedang menyusun carrying capacity. Bahkan ke depannya nanti, sistem online juga akan kami terapkan," papar Budhy.

"Yang pasti sekarang kita sedang menyusun carrying capacity. Sekarang mungkin over jumlah pengunjung, sehingga bisa jadi bawah lautnya jadi rusak. Tapi sekali lagi, sekarang semua sedang kami benahi dan itu butuh waktu," tutupnya.

BACA JUGA: Kartini-kartini Cantik di IIMS 2018

(aff/aff)

Hide Ads