Hal di atas dijelaskan oleh Deputi Pengembangan Pemasaran II, Kemenpar, Nia Niscaya dalam Coffee Morning bersama wartawan di Hotel Raffles Jakarta. Deputi ini membawahi promosi di negara-negara seperti, Great China, Jepang, Korea, India, Amerika, Timteng, dan Afrika hingga Eropa.
"Kita mulai dari Eropa khusunya Belanda, turisnya senang dengan jalan-jalan. Rata-rata turis Eropa lain lebih senang ke pantai," ucap Nia, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara kedua adalah Arab Saudi yang dibilangnya sebagai negara unik. Kenapa?
"Arab Saudi adalah pasar unik. Di sana perempuan sangat berkuasa namun tak tampak. Destinasi pantai mereka suka karena di sini lebih bagus. Last minute booking untuk perjalanannya, spending besar 6000 USD per visit, lama kunjungan 7-14 hari. Suka yang hijau-hijau, sejuk, seperti air terjun," kata Nia menguraikan.
BACA JUGA: Poin-poin Strategi Kemenpar Gaet Turis Mancanegara
Famtrip berupa nightlife sangat disukai oleh kedua negara di atas. Namun, turis dari Arab Saudi dan India dikatakan Nia jangan coba-coba untuk langsung diajak menikmati makanan lokal.
"Mereka kurang suka terhadap coba makanan itu. Jelas makananannya harus halal untuk Arab Saudi. Kalau mau promosi kita harus menerjunkan yang laki-laki atau kalau perempuan ada sekatnya," jelas Nia.
India adalah negara dengan salah satu penduduknya terbesar yang juga berpotensi besar dalam hal wismannya. Kecenderungan lainnya, seperti China, turis India bisa berlibur sekampung di masa liburan.
"Mereka charter 1 pesawat dan booking beberapa lantai hotel, itu cerita hotel di Bali. Rentang turis India ini berumur 25-35 tahun dengan pintu masuknya meliputi Bali, Jakarta, Batam, dan Surabaya," jelas Nia. (msl/wsw)












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia