Ini yang Mesti Dilakukan Kemenpar Pasca Bom di Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini yang Mesti Dilakukan Kemenpar Pasca Bom di Surabaya

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 14 Mei 2018 22:45 WIB
Pengeboman di Surabaya (Deni/detikTravel)
Jakarta - Dunia pariwisata sedikit banyak terdampak teror bom di Surabaya. Sejumlah hal perlu dilakukan agar tetap banyak turis berkunjung ke Tanah Air.

Rentetan pengeboman yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo bukan tidak mungkin membuat traveler mancanegara khawatir untuk liburan ke Indonesia. Sejumlah negara seperti Inggris dan AS pun telah mengeluarkan Travel Advice untuk para turisnya.

Kementerian Pariwisata melalui Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan saat ini terus memantau serta berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan ekosistem pariwisata dalam keadaan kondusif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian untuk ke depannya, supaya tetap banyak turis yang berkunjung ke Indonesia, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan. Seperti mengemas pariwisata dengan menonjolkan sisi unik dan otentiknya. Sehingga turis tetap penasaran dengan Indonesia dan tertarik datang, karena keunikan tersebut hanya ada di Tanah Air.

"Branding kita sudah hebat, tapi pengemasan kurang. Sehingga sebaiknya, kita kemas dari dua hal, daya tarik kita itu dari keunikan dan keotentikan pariwisata itu sendiri, yang sangat berbeda dengan di luar negeri," ujar Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Prof Azril Azahari PhD dalam obrolan via telepon dengan detikTravel, Senin (14/5/2018).

Ia mengatakan banyak hal menarik yang bisa diangkat. Tak hanya alam saja, tapi juga kuliner, budaya SERTA sisi sejarah dari berbagai objek wisata yang ada.

"Di kita itu kan bumbu masak kita waktu zaman Portugis, VOC mencari ke Indonesia rempah-rempah. Kenapa nggak diangkat, sehingga orang mencari bagaimana bentuk rempah itu, kayak apa sih bentuknya pohon pala, pohon cengkeh. Sejarah diangkat lagi, kenapa orang Portugis, orang Belanda bisa datang," jelas Azril.

"Nah itu kan bagus sekali di kita, harus kita kembangkan sebagai keunikan dan keotentikan di kita. sehingga orang datang ke Indonesia menikmati rempahnya dan melihat pohonnya seperti ini," imbuhnya.

BACA JUGA: Wisatawan di Surabaya Diminta Tenang dan Waspada, Hotel Diperketat

Azril juga menyontohkan soal Festival Rujak Uleg 2018 di Surabaya yang akhinya dibatalkan karena teror bom. Festival rujak begitu unik, bisa jadi saat kembali digelar, tetap banyak turis asing yang ingin datang karena penasaran.

"Itu sebenarnya bagus, dia undurkan sebentar, tapi apa sih keistimewaannya fetsival itu, keunikannya. Bahwa ternyata rujak itu, kuliner kita itu sehat, otentik hanya ada di Indonesia saja," tuturnya.

Kisah di balik Candi Borobudur yang mendunia pun bagus untuk diangkat. Begitu pula kisah-kisah lainnya yang bisa menarik traveler asing buat berkunjung ke Indonesia. Jadi tak melulu soal keindahan alam.

"Mereka ke indonesia itu kan ingin belajar, pengalaman, tapi kalau pengalaman sama dengan di Eropa buat apa. Mau cari apa yang berbeda. Nah pengemasan ini yang harus Kementerian Pariwisata dan industri pariwisata laksanakan," pungkasnya.

BACA JUGA: Memahami Travel Advice dan Travel Alert Usai Kejadian Bom (krn/fay)

Hide Ads