Isu Larangan ke Israel, Begini Reaksi Travel Agent di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Isu Larangan ke Israel, Begini Reaksi Travel Agent di Indonesia

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 31 Mei 2018 16:23 WIB
Masjid Al Aqsa (Andik Setiawan/d'Traveler)
Jakarta - Isu larangan traveler Indonesia pergi ke Israel ramai jadi perbincangan. Travel agent wisata religi tentu kena dampaknya langsung. Begini reaksi mereka.

Kabar traveler Indonesia dilarang masuk ke Israel mulai tanggal 9 Juni 2018, sudah menjadi obrolan para travel agent. detikTravel sepanjang Kamis (31/5/2018) menghubungi sejumlah travel agent di Indonesia. Yerusalem memang jadi tujuan traveler Muslim dan Kristiani. Biro perjalanan wisata Muslim pergi ke Al Quds berziarah ke Masjid Al Aqsa. Traveler Kristiani berziarah ke Betlehem.

VP Business Development and Marketing AntaVaya, Andreas Sulaeman mengatakan isu larangan ini sudah beredar di para pelaku usaha perjalanan dan menimbulkan banyak tanda tanya. Untuk AntaVaya kebetulan sedang tidak menjual paket ke Yerusalem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lagi nggak ada paket ke Israel juga jadi nggak masalah. Tapi beberapa pendeta yang mau ke berangkat ke sana ya bagaimana?" kata Andreas kepada detikTravel.


Wisata rohani Kristen dengan paket Holly Land menurut Andreas bisanya masuk dari Mesir sambil napak tilas Nabi Musa, lalu ke Yerusalem. Ada juga dengan jalur lain lewat Yordania dan Oman.

Golden Rama adalah salah satu perusahaan travel yang juga menjual paket wisata ke Yerusalem. Golden Rama biasanya dalam sebulan punya 1-2 grup berangkat ke Yerusalem untuk paket Holly Land dengan durasi 7-8 hari. Grup masuk ke Yerusalem dari Mesir, pulang dari Yordania.

"Yang mulai tanggal 9 Juni, kita hold dulu penjualan sampai ada konfirmasi jelas dari pihak terkait," kata Head of Marcomm Golden Rama, Ricky Hilton kepada detikTravel.

Ricky mengatakan broadcast soal larangan ke Israel ini memang bikin bingung. Ada satu grup yang masih bisa berangkat ke Yerusalem pada 4-8 Juni 2018. Untuk grup-grup selanjutnya, Golden Rama mempertimbangkan untuk mengalihkan tujuan perjalanan.

Sementara itu, Marketing Manager Trip Halal Murah by Alfa Tours, Dahlia mengatakan larangan ini juga berdampak pada perjalanan muslim traveler ke Al Quds. Dahlia menerima informasi ini dari rekanan travel agent di Mesir yang mengurusi akomodasi wisatawan Indonesia yang mau ke Yerusalem.

"Pernah beberapa kali ada larangan masuk, biasanya sementara. Untuk yang terkait visa, baru kali ini saja," kata Dahlia.

Dahlia mengatakan pihaknya sebulan sekali memberangkatkan grup ke Yerusalem dengan rute Mesir-Palestina-Yordania selama 10 hari. Dia lebih optimistis soal larangan dari Israel ini.

"Menurut saya nggak permanen, Israel kan butuh turis. Kalau begini kan traveler Muslim nggak bisa masuk, yang Kristen juga nggak bisa masuk. Mungkin karena ini Ramadan, mungkin nanti berubah lagi," kata dia.

Trip Halal Murah punya 1 grup yang akan berangkat untuk wisata Salat Id di Masjid Al Aqsa, mereka sudah mengantungi visa yang diurus agen di Mesir. Menurutnya, traveler yang sudah mendapat visa sebelum 9 Juni 2018, tetap bisa berangkat.

"Proses pengeluaran visa kan tidak dilakukan lagi setelah tanggal 9 Juni 2018. Jadi yang itu masih bisa jalan," kata dia optimistik.



Tonton juga 'Melihat Lantai Mosaik Langka Berusia 1.800 Tahun':

[Gambas:Video 20detik]

(fay/fay)

Hide Ads