Turis Indonesia tetap bisa berkunjung ke Yerusalem sampai tanggal 26 Juni 2018. Traveler Muslim bisa ke Al Aqsa, turis Katolik dan Kristen bisa ke Yerusalem. Hal ini disambut baik oleh para travel agent di Indonesia.
Masalah larang-melarang ini bikin ribet wisatawan. Para travel agent meminta Israel tidak mengaitkan politik dengan wisata. Turis jadi kena dampaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Travel Agent Optimistis Yerusalem Dibuka Terus untuk Indonesia
Hal sama dikatakan oleh VP Business Development and Marketing AntaVaya, Andreas Sulaeman. Menurut dia travel agent berharap pembukaan arus wisata ke Yerusalem ini permanen sifatnya.
"Kalau bisa jangan ditutup selamanya, buka terus. Politik dengan industri wisata jangan dikait-kaitkan," jelas Andreas.
BACA JUGA: Isu Palestina Akan Jadi erhatian Indonesia di DK PBB
Sementara Marketing Manager Dahliana Trip Halal Murah by Alfa Tours, kepada detikTravel mengatakan masalah cuma ada di level politik pemerintah Israel saja. Masyarakat Israel tidak ada masalah dengan turis Indonesia.
"Di sana mereka nggak masalah kok. Orang Yahudi dan Nasrani pada welcome sama kita. Mereka seneng sekali sama kita karena turis indonesia terkenal tertib. Kita kan lewat border," ujar Dahlia.
Tonton juga 'Batal Melawan Israel, Argentina Tidak Diskriminasi Agama':
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!