Kemarin, Senin (2/7/2018) Presiden Jokowi meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau Wind Turbin (Turbin Angin) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan. Lewat media sosial Instagram, Jokowi menyebut panorama di sana mirip seperti di Belanda. Sebab, terlihat kincir angin yang indah.
"Berada di perbukitan Watang Pulu, sore tadi, saya merasa seperti tengah di negeri Belanda. Seperti di Eropa. Padahal Watang Pulu ini di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan -- sekitar 200 kilometer dari Makassar. Dan perasaan saya ini timbul karena di hadapan saya adalah kincir-kincir angin raksasa yang baling-balingnya berputar dihembus angin. Ya, inilah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap, pembangkit listrik bertenaga angin, yang saya resmikan hari ini," begitu tulis caption pada fotonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasinya. Apalagi, Jokowi menyinggung Watang Pulu bisa menjadi potensi wisata baru di Sulawesi Selatan.
Saksikan juga 'Kebun Angin Raksasa Kebanggaan Jokowi Nyaris Rampung':
"Bagi pariwisata itu adalah atraksi baru. Sebuah daya tarik pariwisata yang bisa dikembangkan sebagai man made atau buatan," kata Arief kepada detikTravel, Selasa (3/7/2018).
BACA JUGA: Watang Pulu yang Kata Presiden Jokowi Seperti di Belanda
Menurut Arief, wisatawan bakal tertarik untuk datang ke Watang Pulu sebab sudah dipromosikan oleh Presiden Jokowi. Apalagi, pasti dibuat penasaran dengan panorama kincir-kincir angin raksasanya yang disebut mirip seperti di Belanda.
"Paling tidak, bisa menjadi spot selfi dan destinasi digital, yang bisa viral di dunia maya. Seperti sensasi yang dirasakan Pak Presiden Jokowi, serasa berada di Negeri Kincir Angin. Tidak usah jauh-jauh ke Belanda, Eropa atau Amerika, di sini juga ada," papar Arief.
Ke depannya, jika Watang Pulu sudah menjadi destinasi wisata maka perkembangan industri pariwisata di sekitarnya juga ikut berkembang. Tentu, juga bisa meningkatkan sektor ekonomi setempat.
"Jika Atraksi semakin kuat, pasti industri lain, yang terkait dengan Amenitas dan Akses juga semakin berkembang. Karena pengembangan destinasi pariwisata itu terkait dengan 3A, kalau sudah punya atraksi, maka akses dan amenitasnya berpotensi berkembang," tutup menteri asal Banyuwangi itu.
![]() |
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain