Menteri Pariwisata Arief Yahya menjamin wisatawan yang hadir di event tersebut akan mendapatkan banyak pengalaman seru. Acara akan digelar pada 22-26 Agustus 2018 di Pantai Matahari Terbit Sanur, Bali.
"Bukan hanya menikmati nature dan culture-nya, SVF menawarkan banyak aktivitas kepada wisatawan. Sanur ini merupakan kawasan yang sangat lengkap dan memiliki fasilitas terbaik. Digelar di wilayah ini, wisatawan akan mendapatkan banyak experience," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SVF ini merupakan event yang besar. Salah satu tempat terbaik masyarakat Bali mengekspresikan diri melalui seni dan budaya. SVF ini pun semakin hidup dengan karakter Gunung Agung. Hadirnya SVF tahun ini dijamin membuat suasana liburan di Bali semakin meriah," jelas Esthy.
Ia mengatakan, beragam sendratari kolosal akan ditampilkan di event ini. Festival juga makin ramai dengan kreativitas seni yang terbuka bagi publik seperti melukis tubuh, pameran seni rupa juga fotografi, hingga seni pahat dengan media es dan buah.
Esthy melanjutan, langit SVF ke-13 pun dijamin makin berwarna dengan Festival Layang-Layang Dunia. Jenis layang-layang yang akan diterbangkan juga beragam mulai dari layang-layang tradisional Bali, hingga karakter kontemporer khas peserta mancanegara.
"Festival ini disiapkan sangat baik. Ada banyak aspek yang dipertimbangkan. Kami optimistis, konten yang ditawarkan akan menarik kunjungan wisatawan lebih besar," imbuh Esthy.
Selain menampilkan sisi humanisme, SVF ke-13 ini juga merilis event sport tourism. Ada lari marathon, triathlon, futsal, tenis, dan golf. Disajikan pula wind surfing, memancing, parade jukung, juga olahraga air lainnya. Selain itu, wisatawan juga bisa bersepeda menjelajahi pantai Sanur. Sembari olahraga, wisatawan bisa menikmati aktivitas nelayan, arsitektur, landscape, situs sejarah, museum, dan galeri.
Tak hanya dari sisi lokasi wisata, SVF ke-13 ini akan menampilkan beragam kuliner khas Bali hingga mancanegara, serta aksi peduli lingkungan seperti penanaman terumbu karang, melepas tukik, aksi bersih pantai, penanaman mangrove, juga edukasi lingkungan.
"SVF ke-13 benar-benar sangat menginspirasi. Untuk itu, festival ini jangan sampai terlewatkan. Sebab, aksesibilitas dan amenitas di sana adalah terbaik. Segera persiapkan diri dan atur perjalanan menuju ke Bali. Selamat menikmati festival ini, enjoy SVF ke-13," papar Esthy.
Berbicara soal filosofi yang diangkat dalam SVF, Ketua Umum SVF 2018 Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan, festival ini jadi momentum refleksi dan mendekatkan diri dengan alam. Hal ini selaras dengan karakter masyarakat Pulau Dewata.
"Ketika terjadi erupsi Gunung Agung pada 2017, semangat kebersamaan yang ditunjukkan masyarakat Bali sungguh luar biasa. Kondisi ini sangat menginspirasi. Di situ ada refleksi kemanusiaan. Kedekatan dengan alam ini penting untuk diwadahi kembali," ungkapnya.
Tema yang diangkat dalam event kali ini adalah 'Mandala Giri'. Oleh masyarakat Bali, Mandala Giri diartikan sebagai lingkaran dan gunung. Gunung memiliki kedudukan tinggi di masyarakat Pulau Dewata sebab menjadi hulu dari semua orientasi spiritual dan budaya.
"Semangat ini akan terus dimunculkan. Produktivitas dari masyarakat waktu itu juga tidak menurun. Justru ada banyak kreativitas yang dihasilkan saat terjadi erupsi pada November 2017 silam," lanjutnya.
Putra mengatakan, filosofi Gunung Agung dalam SVF ke-13, diharapkan menimbulkan keseimbangan manusia dan alam, semakin mendorong rasa kebersamaan, hormat, kekeluargaan, hingga menjaga alam. Kondisi ini pun mengilhami kreativitas seni dan budaya masyarakat. SVF ke-13 ini juga menjadi penegas kenyamanan dan kondusifnya Bali saat ini.
"Melalui SVF, kami ingin menunjukkan kepada dunia situasi yang sangat nyaman dan hangat di Bali. Pulau ini sangat aman dikunjungi dan dijadikan destinasi liburan siapapun. Sebab, Bali adalah destinasi wisata terbaik di dunia," pungkasnya.
Tonton juga video: 'Gunung Agung Siaga, Bos Bank Dunia Yakin Pertemuan IMF-WB Aman'
(mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum