Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah adat di Gurusina, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, NTT Senin (13/8) berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 Wita. Kemudian pagi tadi, sekitar pukul 08.00 Wita, warga Kampung Gurusina melakukan Upacara Zezoapi, sebuah ritual tolak bala.
Masyarakat Gurusina sangat pemaaf dan semua sepakat tidak akan mencari siapa penyebab menjalarnya api hingga menghabiskan 27 bangunan rumah adat, melainkan untuk menguatkan diri bahwa bencana, kemarahan harus ditolak agar tidak datang lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu, Upacara Zezoapi itu untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Dan setelah ketahuan sumbernya, semua warga menghukum bahkan tidak jarang sampai lari keluar kampung. Tapi di Gurusina tidak, semua sepakat memaafkan," cerita Mama Elo (Vero Ule) dari pesan singkat Nury Sybli, founder Rumah Baca Akar kepada detikTravel, Selasa (14/8/2018).
Upacara Zezoapi ini sedianya dilakukan di tengah-tengah kampung dengan memotong satu ekor kerbau. Biasanya, setelah melakukan Upacara Zezoapi pimpinan adat memberi izin pada warga untuk tinggal sementara di tempat lain.
"Tapi selama belum dilakukan upacara adat, warga tidak boleh keluar kampung, semalam semua tidur di tengah-tengah kampung mendirikan tenda seadanya," kata Mama Elo. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks