Kagiatan sail ini sudah berjalan sejak 24 Juni. Sudah ada sekitar 70 kapal yang masuk Indonesia, berbagai daerah di titik singgah berlomba untuk pamerkan keindahannya. Tak terkecuali Kumai di Kalimantan tengah.
"Jadi sejak 24 Juni, kapal-kapal sudah bergerak dari Maluku Tenggara. Mereka ini berhenti di kabupaten-kabupaten," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Dwisuryo Indroyono, dalam konfrensi pers Wonderful Sail to Indonesia, di Kemenpar, Jakarta, Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yachter akan bergabung dengan masyarakat dan membuat pariwisata daerah hidup," tutur Dwisuryo.
Kumai menjadi satu-satunya destinasi singgah di Kalimantan. Keindahan yang nantinya akan dipamerkan adalah Taman Nasional Tanjung Puting.
"Kumai memiliki Taman Nasional Tanjung Puting. Terdiri dari lahan gambut, di atasnya hutan rawa dan habitat orang utan. Secara internasional sudah terkenal. Jadi destinasi yang banyak diminati oleh mancanegara," ujar Sekda Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri.
Selain Taman Nasional Tanjung Puting yang jadi primadona, ada destinasi lain juga yang akan dipamerkan.
"Kita juga punya kebudayaan, satu satunya kerajaan Islam. Kita adakan juga kunjungan ke objek-objek wisata lain. Malamnya ada penyambutan dan gala diner oleh pejabat," papar Fahrizal.
Seluruh kegiatan di Kumai akan dilakukan pada tanggal 8-11 Oktober 2018. Selama waktu itu, pada yachter juga akan diajak untuk mengenal suku Dayak. Para Yachter akan bersandar di Pelabuhan Kumai dengan kedalaman 5-14 meter dan lebar 200-600 meter.
Kegiatan ini sendiri akan berakhir pada bulan November 2018. Selamat berlayar para yachter! (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol