Pakar pariwisata dan dosen Program Studi Pariwisata Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita menilai, isu dolar AS yang tinggi bukan menjadi kekhawatiran pelaku usaha wisata di Indonesia. Isu keamanan justru lebih sensitif bagi mereka.
"Kalau pelaku usaha pariwisata sebetulnya lebih khawatir pada dampak bencana alam di Lombok," kata Diaz dalam wawancara dengan detikTravel, Kamis (6/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logikanya, tidak ada orang yang mau berlibur, lalu celaka atau tertular penyakit," kata dia.
Dolar yang tinggi jelas Diaz justru bisa jadi peluang pelaku usaha wisata di Nusantara untuk memanen kunjungan turis asing. Indonesia jadi murah sekali untuk wisman yang memegang dolar.
"Sebenarnya nilai tukar dolar tinggi, untuk pariwisata justru tidak ada masalah. Karena, akan menjadi salah satu keuntungan untuk wisatawan ke Indonesia," tutupnya. (bnl/krn)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca