Pelaku Usaha Wisata Dinilai Tak Kuatir dengan Dolar Tinggi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Diganggu Dolar

Pelaku Usaha Wisata Dinilai Tak Kuatir dengan Dolar Tinggi

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 06 Sep 2018 16:35 WIB
Ilustrasi dolar (Pradita Utama)
Jakarta - Para traveler Indonesia berhitung-hitung untuk liburan ke luar negeri gara-gara dolar AS tinggi. Namun pelaku usaha wisata di Tanah Air tidak demikian.

Pakar pariwisata dan dosen Program Studi Pariwisata Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita menilai, isu dolar AS yang tinggi bukan menjadi kekhawatiran pelaku usaha wisata di Indonesia. Isu keamanan justru lebih sensitif bagi mereka.

"Kalau pelaku usaha pariwisata sebetulnya lebih khawatir pada dampak bencana alam di Lombok," kata Diaz dalam wawancara dengan detikTravel, Kamis (6/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Diaz, pariwisata secara umum sangat sensitif terhadap isu keselamatan, penyakit dan keamanan. Tiga hal itu bisa membuat turis menjauhi sebuah destinasi, bukan karena dolar tinggi.

"Logikanya, tidak ada orang yang mau berlibur, lalu celaka atau tertular penyakit," kata dia.

Dolar yang tinggi jelas Diaz justru bisa jadi peluang pelaku usaha wisata di Nusantara untuk memanen kunjungan turis asing. Indonesia jadi murah sekali untuk wisman yang memegang dolar.

"Sebenarnya nilai tukar dolar tinggi, untuk pariwisata justru tidak ada masalah. Karena, akan menjadi salah satu keuntungan untuk wisatawan ke Indonesia," tutupnya. (bnl/krn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Liburan Diganggu Dolar
Liburan Diganggu Dolar
11 Konten
Dolar AS yang melambung tinggi mengganggu rencana liburan para traveler ke luar negeri. Ongkos liburan mendadak menjadi mahal gara-gara nilai tukar. Lanjut ke luar negeri atau ganti tujuan nih?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads