Kulineran Sambil Main Jemparingan di Pasar Ngingrong Gunungkidul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kulineran Sambil Main Jemparingan di Pasar Ngingrong Gunungkidul

Raras Prawitaningrum - detikTravel
Sabtu, 08 Sep 2018 17:50 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Gunungkidul - Ada yang berbeda dari Festival Kuliner Gunungkidul kali ini. Festival ini makin meriah karena kehadiran Pasar Ngingrong, destinasi digital pertama di Yogyakarta yang mengolaborasikan jemparingan.

Jemparingan merupakan tradisi panah tradisional. Kegiatan ini dahulu sering digelar dalam budaya Mataram tengah. Namun kini dikembangkan menjadi daya tarik wisata.

Selain jemparingan, Koordinator GenPI Jogja Nunung Elizabeth mengatakan ada atraksi wisata lainnya yang bisa dicoba para wisatawan. Pasar Ngingrong, lanjutnya, akan dikembangkan menjadi destinasi yang mengutamakan adventure experience. Nantinya akan ada wisata susur goa serta flying fox.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsepnya dikemas dengan acara Festival Kuliner Gunungkidul. Ada berbagai lomba seperti performa lapak, lomba foto Instagram, sekaligus penambahan atraksi Jemparingan di Ngingrong. Selain itu wisatawan juga dapat mengikuti lomba foto selama acara berlangsung. Berbagai hiburan pun seperti musik akustik, tari tradisional, penampilan reog dan gejog lesung akan turut memeriahkan acara peresmian," ujarnya.

Pasar Ngingrong yang resmi dibuka Sabtu (8/9/2018) ini digelar di Kawasan Hutan Geosite Ngingrong, Gunungkidul.


"Acaranya berlangsung pukul 14.00 -19.00 WIB. Terus terang, destinasi digital ini begitu cepat berbenah dari embrio menjadi pasar sejak kedatangan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo pada 31 Juli lalu," jelasnya.

Mengenai persiapan Pasar Ngingrong, Koordinator Offline GenPI Jogja Ully Ashidiqi mengungkapkan banyak hal yang dipersiapkan menuju peresmian destinasi digital ini. Mulai dari sisi promosi online, offline, hingga persiapan fisik destinasi digital.

Persiapan paling lama, jelasnya, adalah pembangunan tempat makan yang menghabiskan waktu hingga tiga minggu.

Kulineran Sambil Main Jemparingan di Pasar Ngingrong GunungkidulFoto: Dok. Kemenpar

"Warga adalah kunci dari terselenggaranya kegiatan ini, tanpa warga persiapan fisik pasar tidak mungkin bisa dikebut dalam waktu seminggu. Dinas Pariwisata Gunungkidul, Dinas Pariwisata DIY, dan teman-teman komunitas pun sangat mendukung penuh," katanya.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah dan ide-ide kreatif yang dimunculkan GenPI. Menurutnya, kehadiran destinasi digital sepert ini merupakan bukti kuatnya Creative Value dari GenPI.


Ia turut mengatakan GenPI mampu menyuguhkan atraksi-atraksi yang dapat mengundang wisatawan tanpa meninggalkan tradisi serta budaya tradisional.

"Saya sering menyebutnya 2C, yaitu Creative Value dan Commercial Value. Kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial dari desain, pemilihan kata, sampai pembuatan event. Selanjutnya event itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar," jelasnya.

Kegiatan ini dibuat sesuai dengan Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Bank Indonesia yang belum lama ini digelar di Yogyakarta dengan tujuan memperkuat sektor pariwisata.

"Tidak bisa dipungkiri, optimalisasi pengembangan sektor pariwisata menjadi quick wins untuk mengeskalasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Destinasi digital adalah salah satu langkah penguatan itu," pungkasnya. (idr/aff)

Hide Ads