20 hektar peternakan milik PT Widodo Makmur Unggas di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul menuai polemik. Penyebabnya karena peternakan tersebut berada di kawasan Geopark Gunung Sewu yang diakui UNESCO.
Tak hanya itu, limbah dari peternakan ayam itu dikhawatirkan merusak ekosistem geopark. Juga dikhawatirkan terjadi pencemaran sungai-sungai bawah tanah yang berada di Geopark Gunung Sewu yang lokasinya tepat di bawah tanah peternakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hewan endemik merupakan hewan alami yang mendiami suatu wilayah. Bisanya hewan tersebut tidak bisa ditemukan di daerah lain, hanya berada di kawasan tersebut.
Menurut Halik, hadirnya peternakan ayam di kawasan geopark jelas menjadi ancaman atas keberadaan hewan endemik di Geopark Gunung Sewu, Gunungkidul. Sebab, sangat mungkin terjadi perubahan ekosistem di lokasi peternakan.
"Ada mas (hewan endemik di sungai bawah tanah Geopark Gunung Sewu). Saya dulu dapat informasi dari LIPI, itu karst Gunung Sewu punya hewan endemik," ucapnya.
"Ada potensi (limbah peternakan ayam) mengganggu sistem dan bisa jadi kemudian terjadi kepunahan endemik yang ada di sungai bawah tanah Gunung Sewu," pungkas Halik. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum