Pembukaan festival dengan tarian kolosal tentang Popa-Eyato ini berlangsung di Danau Limboto, Gorontalo yang terinspirasi dari kisah antara dua pemimpin masa lalu. Yakni, Raja Popa di Limboto dan Raja Eyato di Gorontalo, sekitar abad ke-17 yang dikenal kerap terlibat dalam peperangan.
Dalam sejarah itu, Raja Popa dan Raja Eyato bersepakat mengakhiri masa-masa perang mereka. Perjanjian damai pun dilakukan kedua raja di Danau Limboto dengan menenggelamkan dua buah cincin yang saling berkait bersama senjata dan alat perang mereka. Peristiwa tersebut dikenal sebagai perjanjian Damai Popa-Eyato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty, Festival Pesona Danau Limboto memiliki kemasan yang bagus. Penggambaran dari kisah dalam tarian itu juga berhasil dibawakan dengan luwes, ciamik dan luar biasa oleh para penari.
"Ini event yang sangat bagus. Apalagi pembukaan dilangsungkan di Danau Limboto. Suasananya semakin keren, kemasan pembukaannya bisa mewakili event," tutur Esthy, Minggu (23/09/2018).
Selain tarian Popa-Eyato, atraksi budaya lain yang disuguhkan saat pembukaan antara lain, Tidi Lo Bituo, Mailadungga, Biteya dan Saronde. Pada kesempatan itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo juga berharap acara ini bisa menjadi momentum untuk mengangkat pariwisata daerahnya.
"Festival Danau Limboto adalah momentum yang tepat untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Gorontalo. Apalagi ada banyak agenda di dalamnya," kata Nelson.
Festival Pesona Danau Limboto 2018 ini akan berlangsung hingga 25 September mendatang. Kegiatannya antara lain fun bike, dulamayo adventure, color run, pameran, lomba foto serta lomba video.
Di hari kedua festival ini, Jumat (21/9), Multi Ethnic Carnival ikut memeriahkan dengan menampilkan beragam kreativitas kostum yang unik.
Tak lupa, Menpar Arief Yahya memberikan respon positif terhadap festival ini. Menurut Menteri yang memimpin Kementerian Terbaik 2018 se-Asia Pasifik, nilai budaya selalu mampu menarik perhatian wisatawan.
"Namanya budaya, semakin dilestarikan semakin tinggi nilainya. Nilai budaya inilah yang ingin disaksikan wisatawan. Jadi silahkan eksplorasi budaya dan alam agar pariwisata semakin oke," tutup dia. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol