Hal itu dijelaskan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan kepada detikTravel, Rabu (10/10/2018). Budhy menjelaskan, chip itu disebut PIT Tag. Chipnya kecil, ukurannya sebesar isi pensil dan panjangnya sekitar 5 millimeter.
"Jadi memang salah satu metode monitoring populasi komodo menggunakan chip. Ada yang kita pasangi chip dari berbagai tingkatan umurnya, dari remaja sampai dewasa," ujar Budhy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditanam di pangkal paha komodo dengan cara disuntik. Itu kecil sekali, tidak akan kelihatan," terang Budhy.
![]() |
"Dari chipnya didapat data pertama nomor register, jadi masing-masing komodo yang sudah pakai chip ada kodenya. Lalu, bisa diketahui daya jelajahnya, umurnya termasuk dia bereproduksi atau tidak. Kalau bereproduksi berarti itu komodo betina," tambah Budhy.
![]() |
Budhy menjelaskan, hampir ratusan komodo diberi chip tersebut dan tersebar di 5 pulau. Pulau-pulaunya yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Konde dan di Pulau Padar bagian utara.
"Masa monitoringnya 3 bulan, nanti terus diupdate datanya. Untuk pemakaian chip ini sendiri, sudah berlangsung 8 tahun," kata Budhy.
Komodo merupakan hewan purba yang hanya ada di Indonesia, tepatnya di kawasan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, NTT. Komodo sudah jadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri, serta beberapa tokoh-tokoh dunia seperti pebalap Moto GP Valentino Rossi hingga pesepakbola terkenal Arjen Robben. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!