Tanah Betawi Kembangkan Destinasi Wisata Halal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanah Betawi Kembangkan Destinasi Wisata Halal

Nabilla Nufianty Putri - detikTravel
Kamis, 25 Okt 2018 22:25 WIB
Foto: kemenpar
Jakarta - Sebagai Ibu Kota Indonesia, Jakarta memiliki destinasi yang sangat beragam. Mulai dari nature, culture, juga manmade. Cukupkah? Jawabannya belum, tanah Betawi nantinya juga akan mengembangkan wisata halal.

Rencana tersebut muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Desain, Strategi, dan Rencana Aksi Wisata Halal Wilayah DKI Jakarta. Acara ini dihelat di Sofyan Hotel Cut Meutia, Jakarta, pada 23 Oktober 2018. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, FGD digelar agar Jakarta memiliki destinasi halal berkualitas.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara tersebut digelar untuk menyusun serta mensosialisasikan Desain, Strategi, Rencana dan Aksi (DSRA) DKI Jakarta. Makanya kita melibatkan berbagai pihak, utamanya yang tergabung dalam pentahelix stakeholder. Tujuannya untuk menciptakan Destinasi Pariwisata Halal yang berkualitas di DKI Jakarta," ungkap Dadang, dalam keterangan tertulis Kamis (25/102018).

Terdapat 4 kawasan di Jakarta yang dinilai layak untuk Pengembangan Destinasi Pariwisata Halal. Semuanya adalah destinasi utama di Jakarta. Ada Kota Tua, Monas, Situ Babakan, dan Kepulauan Seribu.

"Destinasi-destinasi ini adalah yang terbaik di Jakarta. Dan sudah sangat dikenal di Indonesia, bahkan dikalangan wisatawan mancanegara. Pengembangan destinasi halal di tempat-tempat ini pasti memiliki value yang tinggi," tutur Dadang.

Sedangkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar, Riyanto Sofyan, mengatakan ada standar yang akan diterapkan.

"Desain, Strategi, Rencana dan Aksi (DSRA) yang dibuat, harus sesuai dengan global standard pariwisata halal. Tentunya, yang telah ditetapkan Kemenpar, yaitu Global Muslim Travel Index (GMTI)," ungkap Riyanto.

Dijelaskan Riyanto, ada alasan mengapa GMTI dijadikan sebagai acuan. "Tentunya agar kekuatan destinasi dapat diukur dan dibandingkan dengan destinasi-destinasi lainnya," ujarnya.



Setelah melalui sesi diskusi dan tanya jawab, dihasilkan sejumlah poin yang mendapat dukungan bersama. Pertama mengenai Pergub Pariwisata Halal. Pergub akan segera dikeluarkan menyusul Pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal DKI Jakarta.

Kemudian, Pemda DKI akan segera mengeluarkan kebijakan Insentif Fiskal seperti pengurangan pajak, subsidi sebagian biaya sertifikasi, dan lain-lain, selain itu juga insentif nonfiskal bagi pelaku usaha pariwisata halal. Dan yang terakhir, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 2 juta kunjungan wisman muslim di tahun 2020.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sangat mendukung rencana pembentukan destinasi wisata halal di Jakarta.

"Sebagai ibu kota negara, Jakarta adalah tujuan dari banyak wisatawan mancanegara. Untuk itu, destinasi di ibu kota harus dilengkapi. Termasuk dengan wisata halal. Buatah destinasi yang memiliki value. Yang mempunyai nilai jual ke wisatawan. Yang bisa membuat wisatawan berkunjung ke sana," ungkap Arief memberikan masukan.

(mul/ega)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Muslim Traveler
Muslim Traveler
459 Konten
Muslim traveler menjadi gaya liburan yang semakin banyak dilakukan wisatawan. Liburan seru ke berbagai negara, sambil tetap memperhatikan kebutuhan ibadah dan makanan halal. Jalan-jalannya dapat, spiritualnya juga dapat!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads