Gempa Bumi terjadi di Lombok pada pertengahan 2018. Kawasan wisata seperti Senggigi, Gunung Rinjani, Kota Mataram sampai Gili Trawangan porak-poranda. Di bulan Oktober kemarin, Palu dan Donggala juga dihantam gempa dan tsunami.
Tentu, itu menjadi duka bagi Indonesia. Termasuk merambat sampai sektor pariwisata, yang tak dipungkiri membuat turis ragu untuk mengunjungi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Mengapa Indonesia Masuk 10 Negara Terbaik Dikunjungi Tahun 2019?
Arief bersyukur atas penghargaan tersebut. Dinilainya, sebagai suatu bentuk optimisme pada pariwisata Indonesia.
"Anda bisa bayangkan, di saat Pariwisata Indonesia sedang 'tertekan' oleh peristiwa alam beruntun (saya menghindari keywords negatif ya) dari Lombok, Palu dan Donggala, viralnya luar biasa, sangat berpengaruh terhadap image Indonesia. Bahkan sampai di WTM London saja, pertanyaan itu selalu saja muncul," kata Arief kepada detikTravel, Selasa (6/11/2018).
"Penghargaan ini adalah optimisme baru, direkomendasi oleh lembaga yang kredibel, media yang punya trust, dipercaya traveler dunia, dan memiliki followers yang besar, di seluruh dunia. Lonely Planet dimiliki 75% sahamnya oleh BBC Worldwide dan sisanya, 25% masih milik pendirinya Maureen dan Tony Wheeler," paparnya menambahkan.
![]() |
Bahkan Lonely Planet memuji pemerintah Indonesia dengan cepat menanggulangi bencana-bencana alam yang terjadi. Bahkan, masih merekomendasikan bahwa Indonesia aman dikunjungi.
"Gempa baru-baru ini terjadi di beberapa bagian Indonesia yang berada di lintasan Ring of Fire. Respons atas bencana alam dilakukan dengan baik, tapi negara ini tetap aman bagi para wisatawan," tulis Lonely Planet.
Arief mengaku bangga atas penghargaan dari Lonely Planet sekaligus menumbuhkan rasa optimis. Rasa optimis untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia kepada dunia, yang mana nantinya kedatangan turis akan langsung dirasakan dampak ekonominya pada masyarakat.
"Ini membanggakan, penghargaan buat bangsa Indonesia, sekaligus memberi optimis baru," tutupnya. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum