Sudah tidak ada lagi pantai di Anyer, Serang, Banten yang bisa dinikmati wisatawan secara gratis. Setiap pantai di Anyer dikelola oleh pihak swasta, bahkan perorangan. Untuk masuk ke dalamnya, traveler harus membayar sejumlah uang yang tidak sedikit.
Hal ini pun banyak dikeluhkan para wisatawan. Lewat kolom komentar, traveler mencurahkan pengalaman tidak enak mereka saat liburan ke Anyer. Dihimpun detikTravel, Senin (3/12/2018), pengalaman buruk itu membuat mereka kapok liburan ke Anyer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah pengalaman ke sana ngajak keluarga dari Depok dan kesimpulan nggak akan pernah ke sana lagi, baru mau masukin mobil ke area pantai udah diminta Rp 150 ribu untuk parkir mobil, pas duduk sebentar di pasir langsung deh dikerubutin sama pedagang yang nggak akan pergi kalau belum kita beli. Ampuunnn...," imbuh Ahmad Dhedie.
BACA JUGA: Pelaku Usaha Wisata: Orang Kapok ke Anyer!
"Terakhir ke Anyer bulan Maret-April kemaren. Benar-benar kapok ke sana lagi. Selain pantainya juga kotor, matok parkirnya itu yang nggak nahan. Parkir mobil doang dipatok Rp 25 ribu sekali parkir. Makanannya juga mahallll.. ampun dah," imbuh traveler dengan akun ibnoe wana.
"Saya juga kapok ke Anyer...sakit ati kalo liburan ke Anyer, Seafood tidak segar, padahal dekat pantai dan nelayan, harga selangit, masuk ke RM makan dan duduk di lesehan, ternyata tempat lesehannya harus bayar sewa Rp 60 ribu s/d 100 ribu. parah deh," kata Sofyan S.
Ada juga pengalaman traveler bernama Papin Prasetya yang baru bulan November kemarin liburan ke Anyer. Papin sekeluarga (4 orang) tadinya datang ke Pantai Karang Bolong untuk hunting foto, tapi kemudian pindah ke Pantai Pasir Putih.
Berkunjung ke 2 pantai itu, Papin harus merogoh kocek sampai Rp 190 ribu hanya untuk parkir dan biaya masuk ke pantai. Papin pun menyesalkan itu.
"Kita ber-4 bersama keluarga ke Pantai Karang Bolong untuk biaya parkir bayar di tempat, lumayan harganya Rp 30 ribu dan loket pembayaran masuk pantai 15 ribu per orang. Karena parkiran jauh dari pantai akhirnya pindah pantai, mencari pantai yang dekat dengan parkiran mobil dan kami masuk di pantai pasir putih yang dipatok per mobil Rp 100 ribu. Duhh 2 tempat jadi Rp 190 ribu," kata Papin.
BACA JUGA: Wisatawan Kapok ke Anyer, Pemkab: Pengelola Pantai Sudah Dibina
Dari komentar-komentar ini, kita bisa melihat betapa wisatawan menjerit meminta adanya pariwisata yang berkualitas di Anyer. Pemkab Serang saat dikonfirmasi, mengatakan sudah memberikan pembinaan kepada para pengelola pantai di Anyer. Pihak Pemkab juga sudah meminta agar pengelola tidak menaikkan harga seenaknya kepada wisatawan.
"Kita sudah memberikan imbuan dan pembinaan, sudah datang langsung, itu mah nggak usah diberitakan, itu kan yang lalu, nanti nggak datang lagi wisatawan. Jaga keramah-tamahan seperti itu, excellent service lah intinya," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang, Tahyudin saat dikonfirmasi detikTravel, Sabtu (1/12) lalu.
Carut-marut pengelolaan Pantai Anyer oleh swasta, sudah berlangsung sangat lama. Namun di sisi lain, pemda belum berhasil mengupayakan pantai yang terbuka untuk publik di Anyer. Garis pantai terlanjur dikuasai individu dan pemilik hotel. Upaya penertiban bangunan tidak berhasil
"Jadi tidak langsung dibongkar tapi warning, boleh dilanjutkan tapi ada jangka waktu. Sayangnya, tidak ada realisasi. Saya kasihan rakyat ingin menikmati pantai nggak bisa, karena harus bayar," kata mantan Wakil Gubernur Banten Muhammad Masduki kepada detikTravel, Kamis (29/11).
Traveler pernah mengalami pengalaman buruk serupa di Pantai Anyer? Atau justru punya pengalaman yang menyenangkan di Anyer? Silakan berbagi cerita lewat kolom komentar di bawah ya. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?