Kabar Terbaru Rencana Pembangunan di Pulau Rinca

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kabar Terbaru Rencana Pembangunan di Pulau Rinca

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 12 Des 2018 09:14 WIB
Kabar Terbaru Rencana Pembangunan di Pulau Rinca
Foto: Komodo di Pulau Rinca (Agung Pambudhy/detikTravel)
Kupang - Beberapa waktu lalu sempat ramai rencana pembangunan di Pulau Rinca yang jadi habitat Komodo. Inilah kabar terbaru perkembangannya.

Awal bulan Agustus lalu sejumlah artis, aktivis pecinta lingkungan hingga masyarakat lokal ramai menyerukan #savekomodo sebagai reaksi atas rencana pembangunan di Pulau Rinca yang masuk area TN Komodo.

Demonstrasi pun bergulir, dan berujung dengan paraf penghentian pembangunan sementara dari pihak Kepala TN Komodo. Di satu sisi, PT Segara Komodo Lestari sebagai pembangun pun diketahui telah memiliki izin baik dari pihak Balai TN Komodo dan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PJLHK) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku pengelola TN Komodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui detikTravel usai acara Angkasa Pura I bertajuk Collaborative Destination Development Explore the Amazing Destination at East Nusa Tenggara, Aston Kupang, Selasa (11/12/2018), Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu mengabarkan update terbaru tentang rencana pembangunan di Pulau Rinca.

"Sekarang, untuk sementara kan dihentikan. Kalau pendapat kita, Biarkan daerah itu daerah konservasi. Kalau pun membangun saya kira fasilitas, MCK, restoran saya kira itu paling, tapi untuk akomodasi apalagi hotel-hotel besar jangan deh di dalam itu," ujar Marius.

Kabar Terbaru Rencana Pembangunan di Pulau RincaKadispar NTT, Marius Ardu Jelamu (Shinta/detikTravel)


Seperti diketahui, rencana pembangunan resort dan hotel yang dilakukan di Pulau Rinca ramai ditentang karena berlokasi di zona inti yang jadi habitat Komodo. Dijelaskan Marius, pembangunan bukan tidak boleh. Namun, sekiranya harus mengikuti persyaratan ramah lingkungan.

"Mungkin dalam bentuk homestay dengan bahan lokal oke, tapi homestay yang tidak mengganggu konservasi alam dan yang ramah lingkungan. Kalau bisa hindari bangunan-bangunan besar. Nanti ciri khas lokal atau ecotourismnya akan hilang sendiri," ujar Marius.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan kalau pembangunan hotel besar disarankan di daerah Labuan Bajo saja yang memang di desain demikian.

"Biarkan hotel-hotel dibangun di Labuan Bajo. Jangan di pulau-pulau itu, Pulau Rinca yang ada Komodonya," tutup Marius.



Tonton juga 'Dunia Bawah Laut Pulau Komodo yang Memprihatinkan':

[Gambas:Video 20detik]


(wsw/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads