Di Pandeglang, ia mengunjungi posko Balawista dan mendengarkan kesaksian dari Balawista yang aktif memberikan pertolongan.
"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Balawista yang sudah membantu fase recovery pasca bencana. Semoga Allah membalas keikhlasan teman-teman dengan pahala yang terbaik," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief juga memberikan bantuan untuk operasional Balawista berupa life jacket, handy talkie, pakaian, dan dana infaq sumbangan Kemenpar.
Di kesempatan tersebut, Ketua Umum Balawista Banten Ade Ervin menjelaskan ada lebih dari seribu pengungsi yang terdampak langsung dan kehilangan harta benda akibat tsunami.
"Pada hari pertama setelah kejadian, Balawista melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Di hari ketiga hingga sekarang kami juga melakukan distribusi bantuan ke berbagai titik pengungsian," ujar Ade.
Ia juga menjelaskan personel Balawista yang diterjunkan berjumlah 200 orang. Saat kejadian, mereka langsung sigap melakukan evakuasi di berbagai titik bencana, terutama di sepanjang Pantai Carita.
"Pada malam itu kami melihat air laut pasang. Personel kami berhasil mengevakuasi hampir 1.000 wisatawan," lanjutnya.
Ade juga mengungkapkan Balawista yang berinduk di bawah naungan Dinas Pariwisata Banten berharap mendapat dukungan dari Kemenpar, khususnya dalam bentuk pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menambah personel Balawista.
"Paling tidak kami membutuhkan 1.200 SDM karena personel kami baru 200 orang. Sedangkan destinasi wisata di Pantai Carita ini sangat panjang. Serta kami berharap bisa didirikan beberapa menara pantau. Yang saat ini kami miliki baru dua menara. Satu berada di Anyer dan Tanjung Lesung," sambung Ade.
Selain Balawista, Menteri asal Banyuwangi itu juga bertemu dengan PHRI Provinsi Banten yang diwakili oleh GM Hotel Marbela dan pengurus PHRI Banten lainnya. Dari sini, ia mendapatkan informasi mengenai kondisi Pantai Anyer. Begitu juga dengan tingkat okupansi dan penyampaian aspirasi dari pengurus PHRI Provinsi Banten.
Dalam kunjungan itu Arief Yahya didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizky Ratman, Ketua Tim Tourism Crisis Center Guntur Sakti, Asdep SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar Wisnu Bawa Tarunajaya, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati. (prf/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol