Gara-gara Paspor Robek, Turis Cantik Ini Batal Liburan di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gara-gara Paspor Robek, Turis Cantik Ini Batal Liburan di Bali

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 15 Jan 2019 17:50 WIB
Lexi, turis Australia yang harus dipulangkan karena paspornya yang sobek (Facebook)
Melbourne - Perkara paspor robek bisa berujung panjang. Turis cantik ini misalnya, harus pulang kembali ke Australia dari Denpasar karena paspor robek.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (15/1/2018), peristiwa itu dialami oleh seorang traveler asal Melbourne yang bernama Lexi Karakostas (16) seperti diberitakan Daily Mail.

Kronologisnya, pada Kamis lalu (10/1) Lexi bersama temannya tiba di Denpasar untuk menghabiskan liburan di Bali. Hanya ketika Lexi sampai di imigrasi, seorang petugas yang mengecek paspornya mendapati ada robekan dari punggung paspor hingga ke bagian dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perempuan itu bilang lihat paspornya pada petugas laki-laki di sampingnya. Kemudian ia membawa saya ke kantor imigrasi," ujar Lexi.

Di kantor imigrasi, Lexi ditanya perihal kerusakan paspornya. Lexi pun berujar, kalau paspor itu robek saat dirinya tengah liburan di eEropa. Namun, hal itu tidak jadi masalah di sana.

Setelah terjadi obrolan, petugas imigrasi Bandara Ngurah Rai pun memberitahu Lexi kalau ia tak boleh masuk Bali karena paspornya yang rusak. Konsekuensinya, Lexi harus dipulangkan kembali ke Australia.

"Saya histeris, saya tak tahu apa yang harus saya perbuat," ujar Lexi.

Pertama kali ke Bali, Lexi tak menyangka akan peristiwa yang menimpanya. Pada akhirnya, Lexi dipesankan pesawat pulang keesokan harinya pada pukul 7.30 WITa. Ia pun harus bermalam di bandara selama 11 jam sambil ditemani petugas imigrasi.

Berita itu pun juga sampai ke ibu Lexi, Susan Karakostas. Namun, ibunya mengerti dan menghormati aturan yang diterapkan oleh pihak imigrasi Denpasar. hanya saja, ia sedikit kesal pada pihak maskapai Qantas yang dinaiki Lexi karena tak memberitahunya dari jauh-jauh hari.

"Sebagai turis, kami menghargai aturan dan regulasi serta keputusan yang mereka buat. Hanya saja, kami kesal dengan Qantas karena mereka tahu akan isu tersebut dan tidak mengatakan sesuatu di Melbourne," ujar susan.

Untung saja polis asuransi perjalanan Lexi meng-cover harga balik pesawatnya dari Denpasar ke Melbourne senilai USD 1.100.


(rdy/rdy)

Hide Ads