Seperti diungkapkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa waktu lalu, ia ingin menutup TN Komodo selama setahun demi menjaga habitat Komodo yang menjadi asetnya.
"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui di Kupang sebagaimana dikutip dari Antara (20/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan kawasan taman nasional menjadi kewenangan Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," tulis pernyataan KLHK.
Adapun, pihak KLHK tidak menampik kemungkinan dari wacana tersebut. Faktanya, penutupan taman nasional memang dimungkinkan melalui sejumlah kondisi khusus terkait kondisi di lapangan.
"Penutupan suatu taman nasional dimungkinkan dengan pertimbangan ilmiah atau atas kondisi khusus, misalnya terjadi erupsi gunung berapi, kondisi cuaca ekstrem sehingga pendakian ditutup sementara seperti di TN Gunung Rinjani, TN Gunung Merapi, TN Bromo Tengger Semeru, adanya kerusakan habitat atau gangguan terhadap satwa liar yang dilindungi akibat dari aktivitas pengunjung, bencana alam, dan mewabahnya hama dan penyakit seperti di TN Way Kambas," bunyi pernyataan KLHK.
Kabar terakhir, wacana itu masih bergulir di antara para stakeholder terkait. Pertemuan antar pihak Pemprov NTT, KLHK, Kemenpar dan Kemendagri untuk membahas TN Komodo, juga akan digulirkan dalam waktu dekat.
Hingga saat ini, kondisi di lapangan pun masih berlangsung seperti biasa. Traveler tentunya masih bisa berkunjung dan jalan-jalan untuk melihat Komodo dan menikmati keindahan TN Komodo.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol