Hal itu diketahui dari rilis resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (25/1/2019). Pamor TN Komodo yang menanjak memang sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi di sana.
"Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke TN Komodo telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat dan wilayah di sekitarnya," kata Direktur Jenderal KSDAE Kementerian LHK, Wiratno dalam pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khususnya masyarakat dari Desa Komodo yang sebagian besar terlibat dalam kegiatan wisata," imbuh dia.
Tak hanya masyarakat lokal, pihak-pihak yang menyediakan akomodasi pun akan terdampak pula. Juga pemangku wisata lainnya pun demikian.
"Rantai ekonomi berdampak pada penghidupan masyarakat pelaku wisata, antara lain tour operator yang mengoperasikan 157 kapal wisata, keterlibatan 94 guide dari masyarakat lokal, tingkat hunian 1.136 kamar hotel, lahirnya 4 hotel berbintang," jelas Wiratno.
Saksikan juga video 'Dear Pelancong, Taman Nasional Komodo Akan Tutup Setahun':
(msl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia