Melansir CNN Style, Selasa (29/1/2019), lanskap Norwegia amat cantik dengan karena ada gletser, tebing mengesankan hingga pegunungan. Untuk memotong waktu perjalanan hingga setengahnya pemerintah punya proyek infrastruktur senilai USD 40 miliar atau setara Rp 563,7 triliun untuk membuat rute itu bebas dari kapal feri.
Untuk diketahui sebelumnya, ada lebih dari 1.000 fjord atau celah daratan dengan tebing tinggi di kanan kirinya. Traveler yang melakukan perjalanan 1.100 kilometer antara Kota Kristiansand di selatan dan Trondheim di utara harus melalui pantai barat dan saat ini membutuhkan waktu 21 jam karena ada tujuh penyeberangan kapal feri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berhasil, Norwegia akan jadi juara dunia mengalahkan China, Korea Selatan dan Italia, yang mengembangkan proyek serupa. Norwegian Public Roads Administration (NPRA), badan pemerintah yang bertanggung jawab atas proyek ini, ingin menyelesaikan konstruksinya pada tahun 2050.
![]() |
Dijelas Kjersti Kvalheim Dunham, seorang manajer proyek di NPRA, rute antara Kristiansand dan Trondheim adalah bagian dari E39, yang merupakan rute utama di Norwegia. Rutenya kombinasi dari jalan raya dan menggunakan kapal feri di sepanjang pantai Norwegia barat daya.
Lebih dari 50% komoditi ekspor Norwegia berasal dari daerah ini. Namun rute ini memiliki standar yang sangat rendah untuk jalan di kawasan Eropa, kesulitan lainnya menyeberangi fjord menggunakan feri atau berkendara memutar yang menghabiskan waktu.
Pemerintah bermaksud untuk meningkatkan transportasi untuk tujuan komersial juga untuk kesejahteraan penduduk lokal. Akan ada pembangunan tiga jembatan biasa dan lima jembatan mengambang atau ponton.
Ketika sebuah fjord dengan kedalaman lebih dari 1 kilometer dan lebar lebih dari 5 kilometer, solusi teknik terbaiknya adalah dengan tidak memotongnya. Dasar laut akan terlalu dalam dibor untuk terowongan atau fondasi jembatan gantung.
![]() |
Jembatan apung biasa tidak bisa dibangun. Karena dalam kasus-kasusnya rentan terhadap kondisi cuaca yang keras, seperti gelombang dan arus yang kuat. Di sinilah terowongan mengambang dimungkinkan untuk dibangun.
Terowongan apung yang terendam air bukanlah hal baru. Pada tahun 1882, arsitek angkatan laut Inggris Edward Reed mengusulkan sebuah terowongan serupa mengambang di Selat Inggris, namun diveto.
Terowongan dipasang dengan posisi kabelnya ditambatkan ke dasar laut atau ditambatkan ke ponton yang berjarak cukup agar memungkinkan kapal melintas. Terbuat dari beton, jembatan akan berfungsi seperti terowongan konvensional, mengangkut kendaraan dari ujung ke ujung fjord yang lain.
Gelombang dan arus pada 30 meter di bawah permukaan laut kurang kuat dibandingkan dengan permukaan, jelas chief engineer NPRA, Arianna Minoretti. Selain itu, terowongan mengambang meminimalkan dampak pada permukaan karena sebagian besar infrastruktur tidak terlihat.
![]() |
Hal ini juga mengurangi tingkat kebisingan. Juga menjadi keuntungan bagi orang yang tinggal di daerah itu.
Terowongan mengambang adalah proyek ambisius. Risiko terbesar dalam proyek ini adalah ledakan, kebakaran hingga kelebihan muatan, dan pengujiannya sangatlah penting.
NPRA bekerja dengan Norwegian University of Science and Technology's Center untuk Analisis Struktural Lanjutan (CASA), menggunakan bahan peledak. Hal ini untuk menyelidiki bagaimana dampak ledakan terhadap struktur beton.
Baca juga: 15 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Tahun 2018 |
Tes itu akan membantu tim untuk memahami apa yang akan terjadi pada struktur terowongan jika misalnya sebuah truk yang membawa barang berbahaya meledak di dalamnya. Hasil sejauh ini menunjukkan bahwa tekanan air konstan yang mengelilingi terowongan mengambang mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh ledakan.
Bekerja dengan Angkatan Laut Norwegia, tim NPRA juga meriset tarif terowongan karena kemungkinan kapal selam menabraknya. Semantara terowongan terapung yang terendam ini belum dipastikan lokasinya, proyek ini dipastikan selesai dalam waktu lebih dari 30 tahun.
Dengan adanya peningkatan Rute E39 ini diharapkan membuka lebih banyak akses pariwisata ke pantai barat. Juga terowongan mengambang ini kemungkinan jadi daya tarik tersendiri, terutama jika konstruksi tersebut adalah yang pertama di dunia. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour