Masalah harga tiket pesawat mahal ini belum tuntas sepenuhnya. detikTravel pun mewawancarai sejumlah traveler yang menjadi anggota komunitas d'Traveler di detikcom. Yang pertama adalah Martha Simandjuntak, traveler asal Jakarta. Menurut dia harga tiket pesawat berangsur normal.
"Kemarin sempat mantau Jakarta ke Yogya, ke Belitung, nggak (mahal) sih," kata Martha saat dihubungi detikTravel, Selasa (26/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya jadi murah, tapi aslinya ya normal. Kalau dibilang mahal ya nggak. Memang segitu dari dulu harga normal ke Yogyakarta atau ke Belitung," kata dia.
Hal ini kontras dengan yang dirasakan M Catur Nugraha, pelaku usaha perjalanan wisata domestik Jelajah Sumbar. Catur mengeluhkan harga tiket pesawat yang masih mahal ke Padang.
"Nggak turun-turun, ini buat yang ke Padang ya. Tahun lalu kalau low season kayak begini, Jakarta-Padang mulai dari Rp 540 ribuan lah, Batik Rp 600-an, Garuda Rp 800-an. Sekarang Batik Rp 1,5 juta, Garuda Rp 2 juta," keluh dia.
Untuk para pelaku usaha tur, kondisi ini sangat merugikan. Di Lombok pun menurut Catur demikian. Habis terkena gempa, sekarang masalah tiket pesawat mahal. Tamu pun menjadi sepi.
"Kalau Sumbar kabar dari teman masih sedikit bernafas, karena masih ada wisatawan dari Malaysia," ujar dia.
Hal senada pun dikisahkan Zulfan Ariansyah, traveler dari Banda Aceh. Menurutnya sampai sekarang masih ada warga Banda Aceh yang terbang dulu ke Kuala Lumpur baru ke Jakarta demi tiket murah.
"Ada, Mas (yang begitu). Menurut saya kalau selaku orang Aceh asli sangat berharap agar harga tiket untuk orang Aceh harus semurah-murahnya karena menurut sejarah Aceh adalah penyumbang dana pembelian pesawat perdana bagi Indonesia," ujar Zulfan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum