"Saya sebagai warga di sini menyesalkan kenapa tidak menegur hanya rekam. Kalau nggak berani negur, lapor ke pecalang, kan banyak orang di sana," cetus warga Banjar Kedaton, Kesiman, Denpasar Timur, Made saat ditemui di Pantai Padanggalak, Sanur, Selasa (5/3/2019).
Made mengaku baru tahu peristiwa itu setelah viral di media sosial. Dia menuturkan saat upacara Melasti itu ribuan orang memadati kawasan Pantai Padanggalak, yang juga merupakan tempat wisata di Bali. Sehingga dirinya tak melihat langsung saat peristiwa itu terjadi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Made menduga bocah-bocah yang melakukan penjarahan Itu bukan warga sekitar. Dia menyebut uang sesari atau sesajen yang dihaturkan itu berkisar Rp 2-5 ribu.
"Orang pantai, anak-anak laut dari selatan (pantai matahari terbit Sanur) ke sini karena lagi ramai. Sesari itu seikhlasnya, kalau etikanya orang kalau belum selesai menghaturkan, baru saja kita naruh sudah diambil seperti itu kan nggak enak," ucapnya.
"Kalau Melasti biasa pasti banyak anak-anak. Kalau dari video itu kan mereka bergerombol, jadi kelihatan dijarah karena rebutan, yang saya salahkan yang memviralkan kenapa tidak langsung tegur," sambungnya.
Dia menuturkan setelah video itu ramai para pecalang langsung siaga di titik-titik warga melakukan upacara Melasti. Dia menduga video itu diambil saat pagi hari yang memang ramai dipadati umat dari 34 banjar untuk Melasti.
"Setelah video itu pecalang stand by di sini untuk mengatasi itu. Semua desa pakraman juga punya pecalang, kemarin ada 34 lebih desa pakraman yang Melasti di sini. Ada yang pribadi satu pura keluarga mungkin dia kesini tanpa pecalang, di luar desa adat yang Melasti," tuturnya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol