Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Prof I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan penjarahan itu terjadi karena kurangnya koordinasi pengurus adat dengan pecalang.
"Itu hanya kurang koordinasi aja antara pengurus, kemudian prajuru, dan masyarakat, pecalang sehingga terjadi seperti itu. Smestinya orang yang mengurus keliling dulu, harus steril dulu berarti nggak bisa menyalahkan dia saja sehingga kalau sudah diatur dengan baik orang kan nggak bisa," kata Sudiana kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudiana menyebut karena kurangnya koordinasi itulah saat umat sedang mempersembahkan sesari bisa 'dijarah' oleh para bocah. Dia pun menyayangkan terjadinya peristiwa itu.
"(Menurut) Bapak sih tidak harus terjadi, kalau si orang ini ngerti masalah persembahan dan yang bukan persembahan. Karena ini orang yang nggak mengerti susah untuk dibicarakan," ucapnya.
Sudiana menyarankan ke depan diatur pembagian batas wilayah. Sehingga saat umat tengah khusyuk berdoa maupun bersembahyang tidak terganggu dengan pengunjung yang sengaja mencari sesari.
"Tinggal sekarang diatur orang-orang yang mau sesari batasannya ini, orang yang menghaturkan persembahan juga diberikan batas supaya tidak masalah," imbaunya.













































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk