Kabupaten Tambrauw gencar mempromosikan diri sebagai wisata baru di Papua Barat. Sebagai lahan konservasi Tambrauw berkomitmen untuk membangun wisata yang ecotourism dengan adanya pin pariwisata.
Salah satu cara untuk menjaga keasrian alamnya, Tambrauw meluncurkan pin pariwisata sebagai sistem pendanaan lahan konservasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pin ini memiliki logo penyu belimbing yang menjadi ciri khas Tambrauw. Pin ini menjadi tiket bagi pada wisatawan yang datang ke Tambrauw," ujar Gabriel Asem, Bupati Tambrauw, saat Peluncuran Tarif Masuk Pemeliharaan Lingkungan Strategis Pariwisata Tambrauw, di Hotel Je Meridien, Kota Sorong, baru-baru ini.
BACA JUGA: Kenalkan, Ini Tambrauw Saingan Raja Ampat
Wisatawan nantinya akan diwajibkan untuk membeli pin sebagai karcis masuk ke tempat-tempat wisata di Tambrauw. Untuk wisatawan domestik diberi harga Rp 200.000 per orang, sedangkan wisatawan asing Rp 400.000 per orang.
"Besok petugasnya sudah ada di Bandara Deo, Sorong. Begitu sampai di sini, wisatawan bisa membeli pin tersebut di dalam bandara," ujar Abraham Mayor, Kepala Dinas Pariwisata Tambrauw.
![]() |
Pin pariwisata tersebut menjadi dana kontribusi wisatawan untuk lahan-lahan konservasi. Uang tersebut menjadi anggaran yanh di pakai untuk membangun kapasitas masyarakat.
"Nantinya akan ada guide lokal, jadi kalau mau ke tempat wisata harus tunjukkan pin itu. Pembelian pin sementara baru dibuka di Bandara Deo, Sorong," jelas Abraham.
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol