Pemerintah Amsterdam melarang tur wisata ke Red Light District. Larangan tersebut mulai berlaku per 1 Januari 2020, alasannya karena sudah penuh turis di sana, bikin kemacetan dan turis dinilai tidak menghormati para pekerja seks.
BACA JUGA: Amsterdam Larang Tur Wisata ke Red Light District
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari The New York Times, Jumat (29/3/2019) suatu survei dilakukan pada pekerja seks di Red Light District Amsterdam terhadap kelakukan turis. 80 Persen mereka menyebut, turis memiliki efek negatif.
Selain memotret, banyak turis yang berlaku kasar pada pekerja seks akibat sudah mabuk berat. Para pekerja seks dibuat tidak nyaman.
BACA JUGA: Geliat Red Light District Amsterdam
"Kami rasa tidak pantas pekerja seks dijadikan tontonan atau objek wisata," kata Wakil Walikota Amsterdam, Udo Kock seperti dilansir CNN Travel.
Tahun 2018 kemarin, tercatat 18 juta turis mengunjungi Amsterdam. Tak sedikit, mereka jalan-jalan ke Red Light District karena penasaran.
Amsterdam pun sudah dikenal sebagai 'Sin City'. Tapi tampaknya, pemerintah setempat ingin pelan-pelan mengubah citra itu.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!