Dilansir dari CNN Travel, Kamis (28/3/2019) larangan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2020. Keputusan melarang tur wisata ke Red Light District tersebut melalui tahapan panjang.
Awal mulanya, banyak warga Amsterdam yang mengeluhkan banyaknya turis ke sana sehingga menyebabkan jalanan macet. Meski sempat dibatasi jumlah peserta tur, tapi tetap saja macetnya tak habis-habis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Geliat Red Light District Amsterdam
Selain itu, tak sedikit turis yang tetap ngeyel mengeluarkan kamera dan memotret para pekerja seks di Red Light District. Memang, dilarang memotret para pekerja seks di sana karena dianggap tidak menghormati mereka.
Suasana di Red Light District Amsterdam (Afif Farhan/detikTravel) |
"Kami rasa tidak pantas pekerja seks dijadikan tontonan atau objek wisata," kata Wakil Walikota Amsterdam, Udo Kock.
Larangan yang diberlakukan hanya kepada grup wisata yang dibawa oleh travel agent, bukan turis per orangan. Turis per orangan tetap boleh masuk ke Red Light District, tempat wisata syahwat yang dilegalkan di Amsterdam.
BACA JUGA: Mengintip Museum Seks di Amsterdam (aff/aff)












































Suasana di Red Light District Amsterdam (Afif Farhan/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV