Destinasi wisata ikonik Batu Payung yang berada di kawasan Mandalika itu ambruk, karena adanya faktor yang bersifat alamiah, seperti faktor terjangangan ombak dan pengikisan yang berlangsung terus-menerus.
Di lain sisi, banyak juga yang menyayangkan ambruknya Batu Payung terutama bagi traveler yang memiliki kenangan indah akan keberadaan batu alam nan cantik itu. Bentuknya yang unik menjadi latar untuk berswafoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Beliau (Wabup) ke sana mengecek secara langsung kondisi di lapangan," ucap Kabag Humas Setda Lombok Tengah HL Herdan kepada detikcom (5/4/2019).
BACA JUGA: Batu Payung yang Ambruk di Mandalika, Umurnya 10 Juta Tahun
Hal itu dilakukan karena banyaknya warga yang mengeluhkan Batu Payung yang runtuh. Pihak pemda pun juga sempat menggelar rapat untuk membahas kemungkinan akan dilakukan pemugaran ulang.
"Maksudnya bukan rapat resmi. Kadis Pariwisata lapor ke beliau (Wabup) dan ada wacana bagaimana kalau dibangun atau direkonstruksi lagi," tutur Herdan.
Karena masih sebatas wacana, jelas Herdan pihak Pemda Lombok Tengah pun terlebih dahulu akan melakukan kajian tentang kemungkinan kebijakan yang akan diambil nantinya.
BACA JUGA: Batu Payung di Lombok Runtuh, Ternyata Sudah Ada Retakan
Pemda Lombok Tengah juga akan membicarakan terkait rencana pemugaran itu dengan pihak PT ITDC sebagai pengelola kawasan destinasi wisata yang ada di Mandalika Desa Kuta, Kecamatan Pujut itu.
"Dikaji dulu kemungkinannya. Perlu perencanaan yang matang serta penyiapan anggaran tentunya. Ada beberapa proses yang harus dilalui," jelasnya. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau