Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Senin (8/4/2019) baru-baru ini heboh di Twitter mengenai dua penumpang pesawat yang membawa burung elang di dalam kabin. Diketahui, itu terjadi di salah satu maskapai asal Timur Tengah.
Terlihat, burung elang itu ditutup bagian kepalanya. Elangnya ditaruh di tangan dan terlihat baik-baik saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Folks two dudes just boarded my plane with emotional support falcons pic.twitter.com/lHABg8A7La
β The Tajikistahn Dahn (@DonnieDoesWorld) 29 March 2019
BACA JUGA: Elang-elang Dubai
Dalam penelusuran detikcom, memang beberapa maskapai asal Timur Tengah punya aturan khusus mengenai burung elang. Burung elang pun diizinkan untuk masuk di kabin pesawat.
Maskapai Qatar Airways misalnya, mereka mengizinkan penumpang membawa burung elang di dalam kabin ekonomi. Maksimum boleh membawa sampai 6 burung elang.
Maskapai Royal Jordania pun sama. Mereka mengizinkan penumpang membawa burung elang di kelas ekonomi, tentu ada biaya tambahan.
Akan tetapi, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Seperti kepala burung elang harus tertutup, rantai harus terpasang di kaki burung elang, membawa sertifikat kesehatan burung elang dan lain sebagainya.
Qatar allows falcons (they are not emotional support animals) -->> https://t.co/4pMB9fu99u pic.twitter.com/pwo3otcuBA
β Catherine Wentworth (@WomenLearnThai) 30 March 2019
Bagi orang-orang Timur Tengah, burung elang merupakan suatu stasus sosial tertinggi sejak zaman dulu. Elang dinilai suatu simbol keberanian, kebulatan tekad dan kebebasan.
Di zaman dulu, burung elang merupakan 'teman' untuk berburu makanan. Namun kini, elang menjadi peliharaan mewah dan mahal harganya yang juga akan mengangkat stasus sosial bagi yang memeliharanya.
![]() |
Jadi kalau naik maskapai Timur tengah, jangan kaget kalau ada orang yang bawa elang ya!
Simak Juga 'Hii, Ada Kalajengking di Kabin Pesawat Lion Air':
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan