Sebagai keynote speech dalam CNN Indonesia Meet UP!, Arief menjelaskan mengenai perkembangan pariwisata Indonesia di tengah kemajuan teknologi informasi serta memberikan inspirasi kepada generasi milenial untuk turut serta membantu program pemerintah melalui media sosial.
"Saat ini perilaku wisatawan sudah sangat digital. Selain itu juga semakin dominannya millennials travellers. Sekitar 70% travellers melakukan 'search dan share' melalui platform digital dan lebih dari 50% inbound travellers kita adalah kaum milenial," kata Arief di hadapan ratusan mahasiswa dari beberapa Universitas di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tourism 4.0 lahir seiring dengan mulai tersedianya big data perilaku travellers yang mampu dikumpulkan via apps dan sensor yang kemudian diolah untuk menciptakan seamless dan personalized travelling experience," sebut Arief.
Seamless dan personalized experience itu, lanjut Menpar, bisa diwujudkan karena adanya peran teknologi-teknologi Revolusi Industri Keempat (4.0). Yaitu antara lain artificial intelligence, internet of things (IoT), big data analytics, robotics, augmented reality, cloud computing, blockchain, dan sebagainya. Inilah berbagai teknologi yang kini sering disebut sebagai Teknologi 4.0.
"Target Presiden Jokowi 20 juta tahun 2019 itu sama dengan double, dari start awal 9,3 juta di 2014. Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa! Dan cara yang tidak biasa itu adalah digital," ungkap Arief.
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
10 Hotel Terbaik Dunia 2025 Ada Resor Mewah di NTT, Indonesia