Festival yang digelar 4-5 Mei tersebut dapat berimbas positif untuk masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil survei tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar), setidaknya Rp 930 juta uang berputar di acara tersebut.
"Berdasarkan survei pedagang yang diwawancara meliputi penjual mainan anak-anak, makanan, kerajinan tenun dan pakaian menunjukkan peningkatan pendapatan. Pendapatan mereka naik 10-50 %. Selain itu masyarakat yang sebagian besar petani juga memanfaatkan festival tersebut untuk berjualan minuman," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang akhir pekan kemarin, PLBN Badau benar-benar sangat ramai oleh para wisatawan dari berbagai daerah bahkan negara tetangga, seperti Malaysia. Setidaknya festival tersebut menyedot 1181 wisatawan Malaysia yang masuk ke Indonesia dengan menggunakan paspor, PLB dan IC.
"Meski cuaca terik tak mematahkan semangat wisatawan untuk hadir di festival ini. Ini menandakan potensi wisata di perbatasan ini sangat besar untuk terus dikembangkan," ujar Adella.
Sementara itu, Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sapto Haryono mengatakan Festival Cross Border tidak hanya bertujuan menjalin kerja sama dengan Malaysia, tetapi juga mempererat tali persahabatan dan silaturahmi negara serumpun di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Sapto mengatakan, cross border harus dijadikan super extra ordinary karena perbatasan punya daya tarik wisata bukan hanya alam, tapi budaya dan kuliner. Imbasnya tentu peningkatan perekonomian dari kepariwisataan.
"Ini yang kita harapkan. Bukan hanya sekadar mendatangkan wisatawan saja, tetapi masyarakat merasakan dampak positifnya," terang Sapto.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kapuas Hulu, Sarbani mengaku makin bersemangat bersinergi dengan Kemenpar untuk memoles wajah pariwisata di perbatasan.
"Dari kegiatan ini tentu berdampak terhadap peningkatan ekonomi terhadap masyarakat. Paling tidak masyarakat di sekitar bisa menjual hasil produksi mereka termasuk menjadi media untuk berpromosi," ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan atraksi wisata di perbatasan sangat efektif menarik minat wisatawan. Sehingga daerah pun kebagian rezeki yang tidak sedikit.
"Kalau di-create serius, pasti berdampak besar bagi perekonomian warga di perbatasan. Jangan lupa, pariwisata adalah core economy Indonesia. Pariwisata memberi multiplying effect yang besar. Karena itu Kemenpar semakin serius mengembangkan pariwisata di perbatasan. Karena perbatasan adalah beranda terdepan negara," kata Arief. (mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!