Menjadi pilot adalah mimpi bagi sebagian traveler. Tak terkecuali Ari Fuji. Mimpi menerbangkan pesawat sudah dimiliki Ari sedari duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tapi sayang, terlahir sebagai seorang wanita di Jepang membuat impiannya jadi sulit terpenuhi. Di zaman itu, hampir tidak ada pilot wanita di Jepang. Semuanya laki-laki. Tidak seperti sekarang yang jumlahnya sudah cukup banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dinding itu sangat tinggi. Angkatan Udara Jepang tidak merekrut wanita, karena di zaman itu memang tidak ada pilot wanita. Saya menyadari peluang untuk jadi seorang pilot sangat sempit," kata Ari.
![]() |
Dilansir detikcom dari CNN, Rabu (8/5/2019), Ari akhirnya pergi ke luar negeri untuk sekolah pilot. Di Amerika Serikat-lah dia berjibaku untuk mendapatkan lisensi pilotnya.
Pada akhirnya, Ari pun mendapatkan lisensi pilot yang dia dambakan. Dia pun kembali ke Jepang untuk mencoba jadi pilot penerbangan komersil, namun hasilnya ternyata negatif.
"Ada banyak pria yang bilang padaku, mustahil wanita bisa jadi pilot di Jepang, khususnya pilot penerbangan komersil. Saya tidak pernah tanya mengapa, tetapi saya berpikir, mereka berkata seperti itu karena memang tidak ada pilot wanita saat itu," sambungnya.
![]() |
Setelah penuh perjuangan, akhirnya Ari diterima sebagai trainee di JAL Express (sekarang Japan Airlines) di tahun 1999. Pada tahun 2010, setelah bertahun-tahun sebagai co-pilot, Ari pun resmi jadi pilot penerbangan komersil wanita pertama di Jepang.
Tentu Ari senang atas capaian ini. Tapi tekanan menjadi pilot wanita itu tetap ada di lingkungan kerja Ari. Tak cuma itu, banyak juga pilot pria senior yang meremehkan kemampuan Ari.
"Ketika saya menikah, setahun setelah jadi co-pilot, seorang pilot berkata padaku 'Kamu sekarang sudah jadi pilot, punya pekerjaan impian, dan sudah menikah juga, kenapa tidak resign saja? Saat itu saya langsung berkata, 'Apa?' Rupanya dia mengira saya melakukan ini cuma sebagai hobi saja," kenang Ari.
![]() |
BACA JUGA: Suka Duka Jadi Pilot Wanita
Kini, Ari tak hanya berprofesi sebagai pilot saja, tapi sekaligus instruktur pilot untuk pesawat Boeing 737. Ari berhasil membuktikan, bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, siapapun bisa meraih impiannya.
Setelah Ari berhasil jadi pilot, Akademi Penerbangan Sipil Jepang kini merendahkan persyaratan tinggi badan untuk para wanita yang ingin melamar. Dengan sedikit bercanda, Ari menyebut itu berkat jasanya.
"Saya kadang-kadang bercanda pada orang soal ini. Kalau gara-gara saya aturan itu berubah. Saya yang mengubah aturan itu," tutup Ari. (wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit