Jumat, 10 Mei 2019 11:20 WIB
TRAVEL NEWS
Sudah Tidak di Blacklist, ASITA Genjot Lagi Wisata Pangandaran
Andi Nurroni
detikTravel

Jakarta - Pantai Pangandaran sempat masuk dalam daftar blacklist ASITA karena kumuh dan kotor. Tapi itu dulu, kini wisata Pangandaran akan lebih digenjot lagi.
Asosiasi Perusahan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) sempat memasukkan Pangandaran ke daftar hitam (blacklist) karena kondisinya yang kumuh dan kotor. Selama beberapa tahun (sejak bencana tsunami 2006), biro perjalanan wisata tak lagi menjual Pantai Pangandaran ke wisatawan.
Namun kini, ASITA melihat perubahan signifikan sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Pihak ASITA pun berkomitmen kembali untuk menggenjot promosi dan penjualan deatinasi-destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran.
"Dulu itu karena tidak ada penataan. Pemerintahnya kurang peduli. Banyak sampah, tenda-tenda sepanjang pantai. Banyak wisatawan asing komplain," ujar Ketua ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah kepada media di Pangandaran, Kamis (9/5/2019).
Kini, Budijanto melihat Pangandaran telah berubah. Pantainya telah ditata dan terus dipercantik.
BACA JUGA: Tradisi Munggahan, Piknik Sebelum Ramadan Ala Warga Pangandaran
Selain itu, kata dia, banyak potensi destinasi yang layak dijual kepada turis mancanegara, seperti Green Canyon dan Pantai Batukaras.
"Yang masih kurang itu promosinya. Ditambah akses masih kurang (memadai), karen posisi Pangandaran jauh," kata Budijanto.
Namun begitu, kata dia, pemerintah telah memberikan perhatian khusus kepada Pangandaran dalam hal akses, mulai dari rencana reaktivasi kereta hingga renovasi Bandara Nusawiru.
ASITA Pangandaran Terbentuk
Kunjungan Budijanto ke Pangandaran secara khusus dalam rangka pelantikan Pengurus DPC ASITA Kabuaten Pangandaran.
Dalam sambutannya, Budijanto berharap para pengurus bisa membangun sinergi pengembangan pariwisata dengan pemerintan dan berbagai unsur pemangku kepentingan.
"ASITA pangandaran dan stakeholder harus membuat konsep promosi, pembenahan destinasi, SDM dan infrastruktur, " kata Budijanto.
(wsw/sna)
Asosiasi Perusahan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) sempat memasukkan Pangandaran ke daftar hitam (blacklist) karena kondisinya yang kumuh dan kotor. Selama beberapa tahun (sejak bencana tsunami 2006), biro perjalanan wisata tak lagi menjual Pantai Pangandaran ke wisatawan.
Namun kini, ASITA melihat perubahan signifikan sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Pihak ASITA pun berkomitmen kembali untuk menggenjot promosi dan penjualan deatinasi-destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran.
"Dulu itu karena tidak ada penataan. Pemerintahnya kurang peduli. Banyak sampah, tenda-tenda sepanjang pantai. Banyak wisatawan asing komplain," ujar Ketua ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah kepada media di Pangandaran, Kamis (9/5/2019).
Kini, Budijanto melihat Pangandaran telah berubah. Pantainya telah ditata dan terus dipercantik.
BACA JUGA: Tradisi Munggahan, Piknik Sebelum Ramadan Ala Warga Pangandaran
Selain itu, kata dia, banyak potensi destinasi yang layak dijual kepada turis mancanegara, seperti Green Canyon dan Pantai Batukaras.
"Yang masih kurang itu promosinya. Ditambah akses masih kurang (memadai), karen posisi Pangandaran jauh," kata Budijanto.
Namun begitu, kata dia, pemerintah telah memberikan perhatian khusus kepada Pangandaran dalam hal akses, mulai dari rencana reaktivasi kereta hingga renovasi Bandara Nusawiru.
![]() |
ASITA Pangandaran Terbentuk
Kunjungan Budijanto ke Pangandaran secara khusus dalam rangka pelantikan Pengurus DPC ASITA Kabuaten Pangandaran.
Dalam sambutannya, Budijanto berharap para pengurus bisa membangun sinergi pengembangan pariwisata dengan pemerintan dan berbagai unsur pemangku kepentingan.
"ASITA pangandaran dan stakeholder harus membuat konsep promosi, pembenahan destinasi, SDM dan infrastruktur, " kata Budijanto.
(wsw/sna)