Laikipia - Awal 2019, peneliti merekam penampakan black panther pertama dalam 100 tahun terakhir di Afrika. Kini, black panther kembali terekam di Kenya.
Macan tutul melanistik, atau juga dikenal sebagai black panther. Melanisme merupakan mutasi genetik semacam albino, namun mengarah pada kelebihan pigmen yang mengubah warna bulu atau kulit hewan menjadi hitam. Diperkirakan, hanya sekitar 11 persen macan tutul di Bumi ini yang berwarna hitam.
Februari 2019 kemarin, kamera jebakan yang didesain khusus oleh para peneliti dari San Diego Zoo Global merekam penampakan black panther. Lokasinya di Loisaba Conservancy, Laikipia, Kenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Penampakan Black Panther di AfrikaBaru-baru ini, para peneliti San Diego Zoo Global kembali merekam black panther lewat rekaman jebakan. Namun bedanya, kali ini di siang hari. Lokasinya di kawasan terpencil di konservasi Mpala, yang juga di daerah Laikipia. Dapat ditempuh 6 jam naik mobil dari Nairobi, ibukota negara Kenya.
Dalam video rekaman, terdapat seekor black panther betina dan kedua anaknya. Kini, Mpala menutup kunjungan turis di kawasan konservasinya untuk sementara waktu. Demi menjaga, keberlangsungan habitat black panther yang tinggal sedikit jumlahnya. Serta, akan diteliti lebih jauh.
View this post on Instagram
Wait for it... San Diego Zoo Global remote cameras recently recorded a black leopard mother and her two cubs at @mpalalive in Laikipia County, Kenya. The cameras were placed by Ambrose Letoluai and Dr. Nicholas Pilfold, who are working together on leopards in Laikipia. This female and her cubs are new to the team, and bring the confirmed total of black leopards living in the study area to five. Although mom is black, she has one golden cub and one black cub. To protect the cubs and their mother, and give them best chance of survival, Mpala is keeping the site off-limits to visitors for now. Special thanks to our partners for making this incredible discovery possible: @kenyawildlifeservice, @loisaba_conservancy, @nature_africa, @mpalalive, @destinationlaikipia For more information, visit the link in our bio. π€
A post shared by SDZG Wildlife Conservancy (@wildlife_conservancy) on May 27, 2019 at 9:03am PDT
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!