Tidak salah ikut open trip bareng artis idola. Ini menjadi sebuah pengalaman baru. Dari jalan-jalan, kita juga dapat mengenal dengan seleb yang biasanya hanya dilihat melalui layar kaca.
Namun, jangan sembarangan ikut open trip, cuma gara-gara ada artisnya. Jangan sampai open tripnya berkualitas buruk hingga berbuah nestapa. Menurut pengamat sosial Program Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, orang Indonesia masih lemah dalam literasi hukum. Hal ini kemudian mendasari seseorang yang mudah percaya untuk cenderung setuju dalam semua kesepakatan, termasuk dalam membeli jasa tur wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi para traveler juga dengan serius meminta jaminan dari penawar jasa, yang misalnya dituangkan dalam perjanjian. Orang Indonesia lemahnya, karena kita masyarakat yang komunal, sangat sosial sehingga mudah sekali percaya dengan orang lain. sehingga hukum tidak diperhatikan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon Senin (10/6/2019).
Pengguna jasa juga harus meminta detil perjalanan dan hak serta kewajiban yang harus dilakukan. Ini untuk mendapatkan kejelasan agar perjalanan berjalan dengan semestinya dan meminimalisir hambatan.
"Seharusnya harus ada detail, traveler dapat apa, hak dan kewajibannya apa. Dituangkan dalam materai perjanjian dan sebagainya. Sehingga, bagi penawar promo juga tidak sembarangan," tambahnya.
Lanjut Devie, hal ini karena open trip bersama public figure berkesinambungan antara sejumlah pihak. Public figure dan agen tur, masing-masing mereka harus menjaga reputasi agar mendapatkan kepercayaan dari publik, begitupun dengan konsumen yang mendapatkan hak dengan semestinya.
"Alasannya jelas karena ini menyangkut nama baik semua orang, apalagi selebritis. Ini satu permintaan rasional. Penipuan berkedok travel sudah seringkali terjadi. Nah ini kemudian harus selalu diingatkan pada masyrakat kita yang literasi hukumnya masih sangat rendah. Jadi jangan merasa gengsi bertanya soal hukum, untuk belajar dari orang yang tertipu dan jadi bentuk tanggung jawab travel agent," imbuh Devie. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum