Meriahnya Tari Gending Sriwijaya di Pembukaan Festival Sriwijaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meriahnya Tari Gending Sriwijaya di Pembukaan Festival Sriwijaya

Raras Prawitaningrum - detikTravel
Senin, 17 Jun 2019 17:01 WIB
Foto: Dok Kemenpar
Jakarta - Tari Gending Sriwijaya sukses membuka acara Festival Sriwijaya 2019. Karya seni legendaris ini ditampilkan dengan sangat apik. Apalagi lokasi diselenggarakannya Tari Gending Sriwijaya, yakni berlatarkan Benteng Kuto Besak, makin membuat suasana makin eksotis.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan dirinya sangat bangga dengan pertunjukan tersebut.

"Bangga, senang, hebat. Tarian Kolosal Gending Sriwijaya di Benteng Kuto Besak nyaris tak ada cela. Semua pasang mata terfokus di panggung, koreografi, penata cahaya, dan artis. Semuanya berlangsung sangat mengalir," ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak hanya itu, venue-nya juga dibuat ramah media sosial. Jadi wisatawan bisa ber-selfie di segala spot. Hal inilah yang membuat #OpeningFestivalSriwijaya2019 sempat menjadi trending topic nasional.

"Terima kasih juga buat #Genpi yang sudah membuat trending topic nasional #OpeningFestivalSriwijaya2019 dan membawa ratusan ribu orang posting melalui Twitter dan media sosial lain dengan hashtag yang sama," kata Arief.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty turut sumringah. "Sumsel memiliki beragam budaya. Salah satu karya terbaiknya Gending Sriwijaya. Ini merupakan tarian kolosal peninggalan kerajaan Sriwijaya. Sangat eksotis dengan gerak tari dan lagunya," ucapnya.

Tari Gending Sriwijaya memang merupakan tarian bersejarah. Dahulu, tarian ini hanya dipentaskan oleh kalangan internal kerajaan yakni sebagai tari penyambutan bagi tamu kerajaan.

Menariknya, tarian ini menyertakan sembilan penari yang semuanya perempuan, representasi dari sembilan sungai yang ada di Sumatera Selatan. Gerak Tari Gending Sriwijaya didominasi oleh gerak membungkuk dan berlutut. Sesekali penarinya melempar senyum sambil melentikan jari-jari kuku.

Gerak tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang. Gerakan inti dalam Tari Gending Sriwijaya adalah gerak penari utama yang membawakan tepak berisi sekapur sirih untuk diberikan kepada tamu kehormatan.

"Gerakan tarian dari Gending Sriwijaya sangat indah. Gemulai. Apalagi pesan yang ingin disampaikan adalah keramahan masyarakat Sriwijaya. Gerakan tari ini khas dengan makna dalam dan nilai estetika tinggi," jelas Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa.


Penari Gending Sriwijaya mengenakan busana adat. Mulai dari busana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, Paksangkong, Dodot, dan Tanggai. Penari terdepan membaka tepak yang berisi Sekapur Sirih. Di belakangnya, ada dua penari lain yang membawa payung dan tombak. Mereka menjadi penari inti yang dikawal dua penari lain yang membawa payung dan tombak. Di belakangnya adalah para penyanyi Gending Sriwijaya.

"Sangat bagus. Semua pengunjung diajak mengenal lebih dekat profil Kerajaan Sriwijaya di masa silam. Tarian ini menjadi warna khas dalam Festival Sriwijaya XVIII 2019," ujar Rizki.

Rizki juga mengatakan Sriwijaya serta Gending Sriwijaya memang fenomenal. Ia yakin acara tersebut akan menguatkan warna budaya di Sumatera Selatan.

"Yang penasaran silakan datang ke Palembang. Ada banyak sekali pengalaman yang bisa dibawa pulang setelah berwisata," pungkas Rizki. (ega/ega)

Hide Ads