"Kita berharap para pendaki tidak terganggu dengan kabar yang telah terlanjur beredar. Pendaki bisa beraktivitas dengan normal. Yang menjadi perhatian kita adalah kemudahan dan kenyamanan para pendaki," paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6/2019).
"Fokus kita adalah perbaikan manajemen pendakian. Khususnya, pada sistem e-Tiketing. Selain itu, kita juga akan membenahi pengelolaan sampah dan perbaikan sarana prasarana jalur pendakian," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga jalur Aik Berik dan Timbanuh. Masing-masing jalur ini diberikan kuota 100 orang per hari. Buat memudahkan para calon pendaki, tiket dapat dibeli via e-Rinjani. Ini bisa diakses dengan mengunduh aplikasi di playstore," imbuh Faozal.
Hanya saja, karena mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan, pendakian untuk sementara dibatasi. Pendaki hanya bisa sampai di Plawangan. Mereka tidak diperkenankan menuju puncak dan Segara Anak.
Gunung Rinjani berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia. Ketinggiannya mencapai 3.726 mdpl. Pada 2018, bersamaan dengan Geopark Ciletuh, Taman Nasional Gunung Rinjani sudah menjadi Unesco Global Geopark
Gunung ini termasuk favorit bagi para pendaki. Tidak hanya pendaki Nusantara, tetapi juga pendaki mancanegara seperti dari Malaysia dan Eropa. Gunung ini favorit karena keindahan pemandangannya.
Gunung yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani ini memiliki luas sekitar 41.330 hektare dan akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 hektare ke arah barat dan timur. (mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum