"Pergerakan wisman positif selama beberapa hari event. Hal ini tentu bagus. Bagaimanapun, event ini jadi media branding beragam potensi di Jayapura. Dengan besarnya kunjungan wisman, roda ekonomi juga bergerak lebih cepat di sana," ungkap Rizki Handayani dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2019).
Berdasarkan data Imigrasi Jayapura, pelintas batas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw selama 3 hari festival mencapai 1.053 orang. Jumlah 1.053 orang ini, telah melewati target awal 1.000 wisman. Mereka merupakan warga Papua Nugini (PNG) yang masuk menggunakan paspor maupun Pos Lintas Batas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival Crossborder Skouw 2019 menghadirkan Mixmate band asal PNG dan The Comen Girl's di hari pertama. Kedekatan psikologis dengan Mixmate inilah yang dipercaya membuat arus kunjungan menjadi melejit di hari pertama. Pada hari berikutnya, tampil Gorby The Comen Rasta. Sedangkan Monkey Boots beraksi di hari terakhir.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan bahwa ini merupakan capaian positif.
"Pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) di Festival Crossborder Skouw ini positif. Dinamisasi arus kunjungan pasti terjadi. Untuk itu, kami tetap akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Harapannya, event tahun depan itu lebih bagus. Meski demikian, masuknya wisman dari beberapa pintu PLB tentu menjanjikan. Tentunya ada potensi yang bisa dioptimalkan di sana," kata Ricky dalam keterangan tertulis, Minggu (23/6/2019).
Selain menampilkan konser musik, acara ini juga menggelar parade drum band. Ada juga penampilan band, angklung, dan rampak gendang dari Pasukan Satgas Pamtas Yonif Para Rider 328. Beragam tarian tradisional khas Papua juga ikut ditampilkan dalam acara ini. Suasana semakin menarik dengan adanya games dan bazar.
Dalam keterangan yang sama, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan bahwa penyelenggaraan event ini berhasil memicu pergerakan ekonomi di perbatasan. (ega/ega)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan