Besok Puncak Asia Africa Carnival 2019, Berikut Rangkaian Acaranya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Besok Puncak Asia Africa Carnival 2019, Berikut Rangkaian Acaranya

Robi Setiawan - detikTravel
Jumat, 28 Jun 2019 16:00 WIB
Foto: Kemenpar
Bandung - Puncak rangkaian Asia Africa Carnival (AAC) 2019 akan digelar pada Sabtu, 29 Juni 2019 di kawasan Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka, dan Jalan Sukarno Kota Bandung. Acara yang masuk daftar top 10 Calendar of Events (CoE) Wonderful Indonesia ini akan diisi dengan berbagai kemeriahan.

"Acara ini juga akan dihadiri para duta besar dan delegasi negara-negara Asia-Afrika. Dimeriahkan Parade Asia Afrika, gelaran seni budaya dari negara-negara tersebut, pentas seni tradisional, deretan para musisi nasional dan lokal Bandung," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2019).

Pada pukul 07.30-08.00 tamu VIP akan dibawa menuju Pendopo Kota Bandung. AAC akan diawali dengan Prosesi Palestine Solidarity Walk pukul 08.30-09.00. Palestine Solidarity Walk terletak di Alun-alun Bandung, berdekatan dengan Gedung Merdeka yang menjadi tempat bersejarah pertama kali Konferensi Asia Afrika pada 1955.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Palestine Solidarity Walk ini merupakan dukungan seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Bandung pada perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina," ucapnya.

Ia berharap momen kali ini akan menjadi spirit baru untuk terus memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan bagi Palestina.

"Setiap Anda berjalan di sini, ingatlah rakyat Palestina yang sedang berjuang di sana," ujarnya.


Pada pukul 09.00-09.30 tamu VIP akan memasuki panggung utama Museum KAA. Di tempat inilah Menteri Pariwisata Arief Yahya akan memberikan sambutannya bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial, sekaligus membuka acara AAC 2019 yang akan berlangsung pukul 10.00-12.00.

Selanjutnya pukul 12.30-13.00 karnaval akan ditutup penampilan dari AxP X USBP Percussion. Setelah itu, dilanjutkan dengan penampilan dari Souran Bushi STBA, Sakura Odori, Sara Odori.

"Dari pukul 13.00-16.30 akan ada penampilan Respati Band, Giaz Emerald, Gallur Lemurian, dan Mat Setun. Malam harinya pukul 18.00 sampai 20.45 ada Rengkak Ethnic Modern Music, Yan Djembe Ansamble, dan Black Juice," tambah Kenny.

Oded pun mangajak masyarakat untuk mensukseskan acara dengan mengajak keluarga dan kerabat. Ia juga menyarankan masyarakat untuk membawa tumbler yang sudah terisi air, kantong sampah sendiri, dan tidak membawa kendaraan pribadi.

"Agar pasca kemeriahan acara lingkungan tidak menjadi kotor oleh sampah. Naik kendaraan umum biar tidak macet jalanan," kata Oded.

Di sisi lain Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE, Esthy Reko Astuty mengatakan AAC merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu. Pertunjukan spektakuler dalam keanekaragaman seni dan budaya Asia Afrika menjadi daya tarik pengunjung.


"Pertunjukannya digarap khusus dan dikemas secara epik dan kolosal. Pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan beberapa negara peserta. Selain itu, melibatkan berbagai provinsi di Indonesia," ujar Esthy.

Ia menjelaskan akan ada lima bidang seni yang akan ditampilkan, di antaranya penampilan kebudayaan tradisional dari negara kerabat seperti Korea selatan, Jepang, China, India, Arab saudi, dan lain lainnya.

Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung mencatat pengunjung yang datang ke acara ini terus meningkat. Bahkan menurutnya tahun ini bisa menggaet 100 ribu pengunjung.

"Karena event ini sudah bukan hanya milik Kota Bandung, tapi sudah menjadi perhatian nasional bahkan internasional," kata Adella.

Adella mengatakan AAC ini menjadi sebuah etalase keberagaman budaya dari seluruh negara peserta. Sehingga tak heran bila masing-masing akan menyajikan penampilan yang memukau.

"Semua negara peserta sudah merasa sama-sama memiliki. AAC akan menjadi ajang mereka untuk menunjukkan kebesaran budaya masing-masing," tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar, Wawan Gunawan. Ia menyebut banyak hal positif yang dapat dipetik diperhelatan ini. Menurutnya, Konferensi Asia Afrika telah menjadi bagian sejarah dunia dan menandakan betapa Indonesia adalah negara besar.


"Dengan perhelatan ini semakin membuka mata dunia betapa besarnya nama Indonesia sejak dulu kala. Bukan saja sebagai penonton, tetapi mampu menggerakkan dunia. Ini menjadi refleksi positif bagi generasi muda agar tidak lupa akan sejarah bangsanya," ujar Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengaku antusias dengan kegiatan ini. Menurutnya, AAC adalah event internasional yang selalu mampu menyedot wisatawan dalam jumlah tinggi.

"Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam adalah salah satu momen bersejarah. Bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga negara-negara Asia dan Afrika lainnya. Oleh karenanya, perhelatan Asian African Carnival bisa kita bilang menjadi refleksi kebersamaan itu," tutur Arief.

Arief menyebut AAC bukan event sembarangan. Ini adalah kegiatan internasional, yang mana negara-negara tetangga selalu antusias ambil bagian dalam event ini.

"Kemasannya selalu menarik dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Setiap digelar, kemeriahan pasti tersaji," pungkasnya.


(idr/idr)

Hide Ads