Salah satu warisan tekstil yang ditinggalkan oleh nenek moyang Suku Kaili yang mendiami daratan Donggala, memancarkan warna kain pada Festival Tenun Sulteng 2019.
Sebagai upaya merangsang pertumbuhan Pariwisata di Sulawesi Tengah, generasi pesona indonesia (GENPI) Sulawesi Tengah menggelar Festival Tenun 2019, pada Jumat (28/6/2019) di Taman Gor Palu yang dibuka pada pukul 16.00 wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Harian GENPI Sulteng Suzan Dorothea mengatakan bahwa tujuannya adalah memperkenalkan kembali tenun Sulawesi Tngah pasca bencana ,sebagai ajang promosi bahwa kain Donggala bisa disandingkan dengan tenun lain atau bisa dipakai oleh kaum milenial bukan hanya orang tua saja.
![]() |
"Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari ini, yang dapat menarik wisatawan lokal maupun luar Sulteng. Sehingga, diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah daerah dalam memulihkan Sulteng pasca bencana khususnya di sektor Ekonomi dan Pariwisata," katanya
Sementara itu, Misna (50) penenun asal Desa Labuan, Kabupaten Donggala mengatakan pihaknya menekuni pembuatan kain tenun donggala sejak kelas 2 SD, yang mana pihaknya bersama keluarganya merupakan pengrajin kain tenun Donggala.
"Kain ini tidak mendiskriminasi status sosial pemakainya. Tenun ini dapat dikenakan segala kelas sosial, diaplikasikan beragam gaya, baik oleh orang biasa maupun tokoh publik, orang dewasa maupun anak-anak di sektor ekonomi dan pariwisata," ucapnya.
(sna/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?