Tahukah Kamu, Maskapai Punya Ilusi Ketepatan Waktu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tahukah Kamu, Maskapai Punya Ilusi Ketepatan Waktu?

Bonauli - detikTravel
Sabtu, 06 Jul 2019 22:15 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Jakarta - Pesawat dinilai cepat untuk menempuh perjalanan jauh. Tapi ternyata, waktu perjalanan tersebut dibuat lebih lama dari kenyataan.

Transportasi pesawat masih menjadi favorit dalam menempuh perjalanan jauh, apalagi antar negara. Selain dirasa cepat, pesawat juga dinilai efisien.

Tapi sedikit yang tahu bahwa waktu perjalanan yang diberikan pesawat bukanlah yang sebenarnya. Inilah siasat penambahan waktu atau fenomena padding yang dibuat maskapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diintip detikcom dari BBC, Sabtu (6/7/2019), maskapai punya fenomena padding atau jadwal perbaikan waktu. Fenomena ini memungkinkan maskapai untuk mengambil waktu tambahan perjalanan dari satu titik ke titik tujuan.

Mengapa maskapai membutuhkan waktu tambahan ini?

Karena secara konsisten, maskapai akan selalu terlambat. Dengan adanya tambahan waktu yang sudah diatur, maskapai tidak berupaya untuk memperbaiki layanan.

Misalnya seperti ini, penerbangan kamu terlambat saat lepas landas. Namun bisa tiba di tujuan dengan tepat waktu. Hal seperti ini tidak terlalu merugikan untuk penumpang pesawat.

BACA JUGA: Kabin Pesawat Terbersih Sedunia Bukan Lagi Dari Jepang

Singkat kata, maskapai memberikan ilusi ketepatan waktu. Sehingga tak ada tekanan bagi maskapai untuk lebih efisien.

Fenomena ini juga memiliki dampak meningkatnya lalu lintas udara dan emisi karbon.

"Rata-rata 30% penerbangan tiba lebih lambat 15 menit setiap hari akibat siasat ini," kata Kapten Michael Baiada, presiden konsultan aviasi ATH Group.

Persentase itu awalnya berada di angka 40%. Belakangan, tambahan waktu tempuh-bukan perbaikan operasional-menggenjot ketepatan kedatangan pesawat.

"Dengan strategi ini, maskapai penerbangan mengendalikan sistem untuk mengelabui penumpang," kata Baiada.

Kalau saja maskapai mau untuk menangani persoalan operasional, maka penumpang akan menikmati keuntungan secara langsung.

"Tambahan waktu menimbulkan ongkos besar terkait pembakaran avtur, polusi suara, dan karbon dioksida, yang artinya, jika efisiensi maskapai meningkat, ongkos itu akan berkurang, sekaligus berdampak positif bagi lingkungan dan tarif tiket," kata Baiada.

BACA JUGA: Terlalu Nyeleneh, 5 Maskapai Penerbangan Ini Gulung Tikar

Ilusi ketepatan waktu juga memiliki tujuan tersendiri buat maskapai. Siasat ini membuat pesawat selalu sampai tepat waktu. Karena kedatangan pesawat yang lebih awal atau terlambat akan memicu sejumlah persoalan dari ketersediaan pintu masuk hingga kapasitas bandara.

Sebenarnya banyak faktor dapat menyebabkan keterlambatan. Tapi Baiada yakin, 80% penyebabnya antara lain jadwal penerbangan, antrean pendaratan di bandara, ketersediaan pesawat dan legalitas petugas pemeliharaan-berada dalam kendali maskapai.

"Taktik memperpanjang waktu tempuh ini juga cara mengurangi peluang penumpang mendapat kompensasi finansial akibat delay. Banyak maskapai berupaya mempersulit penumpang mendapat hak ganti rugi," kata Paloma Salmeron, juru bicara lembaga pembela hak penumpang, AirHelp. (bnl/aff)

Hide Ads