Awal Januari tahun 2019 ini, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mulai mencanangkan isu penutupan Taman Nasional (TN) Komodo. Kondisi habitat serta komodo yang kian mengecil akibat perburuan rusa disebut menjadi alasan utama penutupan untuk tujuan koservasi.
Dalam prosesnya, pihak Pemprov NTT pun bersinergi dengan pihak KLHK selaku pemegang utama taman nasional di pusat. Pembicaraan pun terjadi awal Februari di Gedung Manggala Wanabakti, dengan kesepakatan akan isu penutupan Pulau Komodo di awal tahun 2020 mendatang. Tak jadi keseluruhan Taman Nasional Komodo seperti yang awal didengungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pembicaraan tersebut, pihak KLHK yang dipimpin oleh Dirjen KSDAE KLHK Wiratno beserta Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan NTT, Alexander Sena serta sejumlah stakeholder sepakat untuk membentuk tim terpadu yang akan memilai kondisi di lapangan.
"Sekarang sesegera mungkin Juli akan ada keputusan terkait penutupan sementara TN Komodo. Ditutup atau tidak ditutup alasannya apa," ujar Wiratno.
Menanggapi hal tersebut, hari Kamis ini (11/7/2019) detikcom kembali meminta tanggapan dari KLHK yang diwakili oleh Kabiro humas, Djati Witjaksono Hadi via pesan singkat.
"Tim masih melakukan penilaian di lapangan, belum ada info lanjutan," ujar Djati singkat.
Sedangkan di lapangan, hari ini Presiden Jokowi telah berkordinasi langsung dengan pihak Pemprov NTT dan Kepala Balai TN Komodo di Pulau Rinca. Ia menyoroti penting pembangunan di sana untuk pariwisata hingga keperluan konservasi.
BACA JUGA: Apakah Pulau Komodo Tidak Ditutup, Tapi Jadinya Eksklusif?
"Kita ini ingin melihat secara makronya untuk kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Artinya Labuan Bajo ada Pulau Komodo, ada Pulau Rinca kemudian ada lautnya. Sehingga pembenahan kawasan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung itu betul-betul terintegrasi semuanya, karena ini memang ingin kita jadikan wisata yang premium," jelas Jokowi di Pulau Rinca.
Melihat perkembangan yang ada, kini perlu atau tidaknya penutupan Pulau Komodo akan ditentukan lewat laporan dari tim terpadu bentukan KLHK yang ditargetkan rampung bulan Juli ini.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol