Loakasinya di Pura Luhur Poten, Kaldera Gunung Bromo. 6 Orang dukun, akan mengikuti proses seleksi pemilihan Dukun Pandita. Disampaikan Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto mengatakan, 6 dukun yang mengikuti proses seleksi berasal di dua kabupaten di Jawa Timur, yakni Pasuruan dan Malang.
Menurutnya mereka yang diseleksi, akan menjalani proses Murunen atau pengujian. Di mana Murunen sendiri adalah pembacaan mantra-mantra oleh masing-masing dukun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bambang menyampaikan, 6 dukun yang akan mengikuti proses seleksi tahun ini, 2 dukun berasal dari Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Dan 4 lainnya berasal dari Desa Sedaeng, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Disebutkannya 2 dukun dari Desa Sedaeng, merupakan peserta yang bukan dari keturunan dukun.
"Sekarang siapa saja bisa menjadi Dukun Pandita, asalkan mampu menjalani tugasnya," ujarnya.
BACA JUGA: Air Terjun Coban Rondo dan Legenda Cinta Segitiga
Bambang juga menjelaskan, peranan Dukun Pandita bagi Umat Hindu Suku Tengger ada 4 fungsi. Diantaranya menjaga kesucian diri untuk menentukan hari baik ritual, baik individu maupun komunal; menghantarkan dan menyelesaikan setiap ritual serta sebagai sandaran dan pembimbing Umat Hindu.
![]() |
Sementara keberangkatan warga Suku Tengger dari daerahnya masing-masing, akan dimulai sejak Kamis pagi mulai pukul 01.00 WIB. Mereka selanjutnya berkumpul di Pura Luhur Poten guna melaksanakan ritual, serta pemilihan Dukun Pandita.
Usai ritual dan pemilihan dukun, barulah Warga Suku Tengger akan membawa Ongkek (Hasil Bumi) ke puncak gunung atau bibir kawah Bromo, untuk dilemparkan sebagai sesajen.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum