Namun, perhatian dari pengunjung lebih banyak tertuju di sepanjang jalur jalan aspal di dekat area pantai di pinggir panggung utama pagelaran BYMS di kota kedelapan tahun ini. Sore itu, di sepanjang jalanan tersebut sedang diadakannya lomba fashion show dari Lexi Go to School se-Pulau Belitung. Melalui acara ini ditampilkan puluhan kostum berbagai bentuk dan warna yang menarik dengan bahan dasar bahan daur ulang.
"Nah finalis yang pada hari ini lomba di acara BYMS ini adalah para peserta yang juara pada kompetisi Lexi Go to School, di mana itu adalah salah satu program CSR dari CV Sumber Jadi selaku main dealer Yamaha area Bangka Belitung. Nah yang kami beri kesempatan untuk menjadi perwakilan adalah juara 1 dan 2. Kebetulan di sekolahnya juga temanya tentang carnaval, tetapi temanya daur ulang. Nah di sini mereka berkesempatan mengeksploitasi kreativitasnya lebih baik lagi," ujar Tim Kreatif dari CV Sumber Jadi, Kolang Tutak, di sela-sela kegiatan BYMS Belitung, Sabtu (3/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kolang, fashion show yang digelar kali ini juga pihaknya ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa barang-barang bekas juga bisa dijadikan fashion atau bahan kreativitas dari anak muda Belitung pada acara BYMS.
"Jumlah pesertanya ada 18 orang dari 10 sekolah, jadi kami berkunjung ke semua sekolah di Bangka Belitung. Nanti juga juaranya akan kami didik kembali menjadi talen Yamaha dalam project seperti iklan Yamaha, jadi sejenis ambasador Yamaha lokal di Belitung," ujarnya.
"Pemenang lomba dinilai dari mereka yang menggunakan baju carnaval karena temanya carnaval, bukan daur ulang," tambahnya.
Salah seorang peserta lomba, Ajeng Agata Suci Nugraha (17) dari perwakilan SMA Negeri 1 Tanjung Pandan mengatakan ia baru pertama kali mengikuti lomba kostum carnaval dari Yamaha. Saat itu ia berhasil meraih juara pertama dan kini ia mengikuti perlombaan ini dalam gelaran BYMS 2019.
"Ini tema kostum yang saya ambil laskar pelangi yang melambangkan warna warni kebudayaan dan pariwisata Belitung," ujarnya.
Gadis yang pernah menyandang sebagai Dayang Belitung Tahun 2018 ini berharap melalui kegiatan ini bisa mengembangkan lagi kreativitas masyarakat, terutama untuk memajukan pariwisata dan kebudayaan Belitung.
"Pesan saya ke Yamaha, terus bangkitkan lagi kreativitas untuk para siswa agar sekolahnya bisa lebih maju dan juga membangkitkan lagi kostum karnaval ini. Sebenarnya kostum ini kan sudah lama tidak muncul, kan baru sekarang lagi. Jadi sudah beberapa tahun lalu terpendam," ujarnya.
(idr/idr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum