Tangkuban Perahu Masih Erupsi, Wisata Tea Walk Sukawana Sepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tangkuban Perahu Masih Erupsi, Wisata Tea Walk Sukawana Sepi

Yudha Maulana - detikTravel
Jumat, 16 Agu 2019 15:00 WIB
Foto: (Yudha Maulana/detikTravel)
Bandung - Kunjungan wisatawan ke perkebunan teh PTPN VIII di Sukawana, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) anjlok pasca erupsi Gunung Tangkuban Perahu 26 Juli 2019 lalu.

Lokasi perkebunan ini berada kurang lebih empat kilometer dari kaki gunung yang kini terus-menerus erupsi. Sebaran abu vulkanik pun merambah ke area perkebunan dan pemukiman warga.

"Biasanya kalau akhir pekan itu kami bisa mendapatkan Rp 1 juta paling kurang, tapi sejak Tangkuban Perahu meletus paling hanya Rp 200 ribu perhari, jauh sekali," ujar Onna, salah seorang pemilik warung di perkebunan teh Sukawana, Jumat (16/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak sepopuler wisata Curug Cimahi atau Dusun Bambu, sedikitnya ratusan orang berkunjung ke perkebunan teh Sukawana di akhir pekan.

Tiket masuk ke area perkebunan pun hanya Rp 2.500 per orang, pengunjung bisa berkemah atau melanjutkan perjalanan ke Curug Tilu, Leuwi Layung maupun sekedar 'tea walk' atau berfoto ria di area perkebunan yang menyejukkan.

BACA JUGA: Destinasi Alternatif di Bandung Pengganti Tangkuban Perahu

Di sana pun terdapat area khusus perkemahan dan trek sepeda yang dikelola oleh LMDH Desa Karyawangi.

"Biasanya suka ada turis dari luar negeri ke sini, kalau ke sini kopi dari Lembang ini laku diborong, tapi ya sejak erupsi belum melihat lagi. Mungkin karena khawatir," katanya.

Ia berharap aktivitas Gunung Tangkuban Perahu kembali normal. "Kalau terus erupsi, abunya juga sering terbawa angin ke arah rumah warga," katanya.




(aff/aff)

Hide Ads