Kepulauan Spermonde di Makassar menjadi sorotan. Dari Ekspedisi yang dilakukan oleh Pembela Lautan Greenpeace Indonesia diketahui terumbu karang rusak parah.
Melalui pendataan bersama MSDC (Marine Science Diving Club) Universitas Hasanuddin, terumbu karang rusak karena bom dan bius dengan racun sianida, Rabu (4/9/2019). Peneliti karang pun angkat bicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diah juga menambahkan bahwa perlu adanya monitoring secara berkelanjutan. Selain itu upaya penyadaran atau edukasi juga perku dilakukan terus-menerus.
"Jika tidak, hal tersebut akan terulang kembali dengan alasan ekonomi," jelas Diah.
BACA JUGA: Potret Terumbu Karang Makassar yang Rusak Karena Bom
Selain itu, kontrol ketat harus diberlakukan atas hasil penjualan tangkapan yang berasal dari pengeboman atau bius menggunakan sianida. Kemudian perlu adanya pemberian efek jera supaya lebih efektif.
"Oleh sebab itu penggiatan monitoring oleh kelompok pengawas masyarakat menjadi langkah penting agar pencegahan bisa terus-menerus dilakukan. Ya, kalau kesadaran masyarakat belum ada, maka hal ini akan terulang kembali," papar Diah.
BACA JUGA: Ekosistem Bawah Laut Makassar Mulai Mengkhawatirkan
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!