Dilansir dari BBC, Rabu (11/9/2019) demonstrasi dimulai atas RUU ekstradisi yang diusulkan antara sejumlah wilayah seperti Hong Kong dan daratan China. Kemudian, telah berkembang menjadi tuntutan untuk kebebasan demokrasi yang lebih besar. Hong Kong adalah bagian dari China, tetapi warganya memiliki otonomi lebih banyak daripada di China wilayah daratan.
BACA JUGA: Hong Kong Demo Besar, Liburan ke Sana Aman Nggak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Demonstrasi di Hong Kong pun berimbas ke banyak sektor, salah satunya pariwisata. Hong Kong Financial Secretary, Paul Chan menyebut kunjungan turis ke Hong Kong turun 40 persen dibanding tahun lalu selama periode Januari-Agustus.
"Tingkat hunian hotel turun setengahnya. Demonstrasi ini sangat merusak citra internasional Hong Kong," kata Chan.
![]() |
Tahun 2018, Hong Kong adalah salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia. Tercatat, 30 juta turis datang ke sana.
Turis yang sedang liburan ke Hong Kong pun diimbau untuk meng-update informasi dan berita. Serta, mengikuti arahan dari pihak berwajib.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara