"Mungkin waktu sekolah ada pelajaran bahwa bulan yang namanya ada 'ber-ber' seperti Oktober, November, dan Desember itu artinya musim hujan di Indonesia," kata Fachri, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) kepada detikcom, Jumat (20/9/2019).
"Ternyata tidak. Bukan berarti bulan yang namanya ada 'ber-ber', seluruh wilayah Indonesia itu hujan. Tidak," sambung Fachri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fachri menjelaskan, tiap wilayah di Indonesia punya musim kemarau dan musim hujan yang berbeda-beda. Asal tahu saja, BMKG sendiri punya catatan 342 zona musim di Indonesia!
"Oleh sebab itu, bahkan satu wilayah saja bisa beda musim hujannya. Contoh Jawa Timur. Jawa Timur itu masuk musim hujan antara awal hingga pertengahan November. 10 Hari pertama di bulan November di wilayah Jawa Timur bagian selatan, sedangkan wilayah Jawa Timur bagian utara pada sekitar pertengahan November," papar Fachri.
"Kalau di Maluku, justru musim hujan itu malah pada bulan Juni-Agustus," sambungnya.
BACA JUGA: Detik-detik Gunung Semeru Kebakaran
Banyak faktor yang mempengaruhi musim hujan di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti masa udara, angin, dan lain sebagainya.
"Seperti di musim kemarau ini, udara basah datang dari Samudera Hindia yang menyebabkan hujan itu bergerak ke timur. Jadi yang kena bagian barat Indonesia dulu, makanya Aceh dan Sumatera Utara kini sudah mulai hujan tapi di Pulau Jawa belum," papar Fachri.
![]() |
Kembali ke soal 342 zona musim di Indonesia, sekali lagi belum tentu bulan yang 'ber-ber' artinya musim hujan. Fachri pun mengimbau kepada masyarakat yang mau beraktivitas outdoor atau traveling, sebaiknya mengecek website BMKG terlebih dulu agar bisa menyiapkan segala sesuatu.
"Yang dimaksud musim hujan itu, ketika ada hujan lebih dari 50 milimeter dalam 3 kali di 10 hari berturut-turut. Bisa saja terjadi sebelum musim hujan, sudah hujan tapi belum sebanyak itu," tutup Fachri.
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan